TRIBUNHEALTH.COM - Dari sisi kapasitas kesehatan, saat ini Indonesia memiliki 57.892 fasilitas isolasi terpusat yang tercatat oleh Kodam dan BPBD di seluruh daerah.
Per tanggal 28 Februari 2022, terdapat 100.490 total tempat tidur yang tersedia untuk pasien Covid-19.
Ditambah pula Indonesia per tanggal 22 Februari 2022 memiliki 985 laboratorium pemeriksaan Covid-19 yang tercatat oleh Litbangkes.
Baca juga: 3 Modal Dasar Indonesia Masuki Transisi Menuju Masyarakat Produktif Aman Covid-19
Angka ini sudah jauh lebih tinggi dibandingkan kesiapan kapasitas Indonesia pada masa awal pandemi.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden edisi 01 Maret 2022.
Selain ketiga indikator utama tersebut, Indonesia juga memiliki ciri khas penanganan Covid-19 yang telah diterapkan sejak awal, yaitu kebijakan berlapis dan menyeluruh.
Tentunya vaksinasi dan kapasitas kesehatan tidak akan bertahan menghadapi berbagai lonjakan sebelumnya dan tantangan kasus di masa depan apabila tidak ada pengendalian berlapis yang kita lakukan bersama.
Baca juga: Hinga Usia Berapa Anak Boleh Menghisap Jempol? Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
Pengendalian berlapis ini meliputi:
- Pertahanan terhadap importasi kasus dari luar negeri
- Pengendalian kasus di dalam negeri
Pengendalian terhadap importasi kasus dari luar negeri dilakukan berdasarkan kebijakan pelaku perjalanan luar negeri yang juga berlapis dari syarat testing dan vaksin, karantina, hingga exit test.
Sementara pengendalian kasus di dalam negeri utamanya dalam hal pengendalian aktivitas masyarakat dan penegakkan disiplin protokol kesehatan dilakukan melalui:
- Kebijakan pelaku perjalanan dalam negeri
- PPKM tingkat kabupaten dan kota
- Adanya satgas fasilitas publik 3M
- PPKM mikro
Baca juga: Cara Menghentikan Kebiasaan Menghisap Jempol menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
Tentunya capaian ketiga modal dasar tersebut merupakan hal yang sudah sangat baik yang kita upayakan bersama selama pandemi 2 tahun terakhir.
Namun dalam transisi menuju masyarakat produktif aman Covid-19 yang terus bekelanjutan, ketiga modal tersebut harus dipertahankan bersama.
Kasus positif yang mulai menunjukkan penurunan harus dipertahankan untuk terus turun dan jangan sampai naik lagi.
Perlu diperhatikan juga bahwa masih ada 19 provinsi yang tersebar baik di Jawa-Bali maupun di luar Jawa-Bali yang mengalami kenaikan kasus ditengah menurunnya tren kasus nasional.
Baca juga: Jangan Lengah meski Gejala Omicron Lebih Rendah dari Delta, Dokter: Kasus Kematian Bisa Mengintai
Penjelasan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden edisi 01 Maret 2022.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.