Breaking News:

Sering Diabaikan, Dokter Gigi Ungkap Pentingnya Menghisap Jempol pada Bayi yang Harus Dipahami

Berikut ini simak penjelasan dokter ggi mengenai pentingnya menghisap jempol pada bayi

Kompas.com
Ilustrasi anak menghisap jempol-simak penjelasan dokter ggi mengenai pentingnya menghisap jempol pada bayi 

TRIBUNHEALTH.COM - Kebiasaan menghisap jempol atau ibu jari cukup sering ditemui pada anak-anak.

Bahkan kebiasaan menghisap jempol bisa terjadi hingga remaja.

drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menyebut, kondisi ini disebut sebagai suatu kebiasaan yang primitif.

Baca juga: Segera Temui Dokter Gigi saat Sakit Gigi Mulai Sebabkan Pembengkakan dan Sejumlah Hal Berikut

Sebab dimulai dari dalam perut sejak usia kehamilan kurang lebih 18 minggu.

"Di usia itu sudah ada reaksi menghisap jempol atau ibu jari. Biasanya setelah lahir, kebiasaan ini terjadi lagi," jelas Anastasia dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.

Ilustrasi anak menghisap jempol
Ilustrasi anak menghisap jempol (Kompas.com)

Dalam kebiasaan ini, perlu dibedakan apakah anak menghisap jempol atau hanya sebatas menyentuhkan jari pada rongga mulutnya.

Bila kejadiannya menghisap jempol, maka idealnya itu adalah kebutuhan tumbuh kembang dari anak untuk bisa mendapatkan asupan makanannya di awal kehidupan.

Baca juga: Gigi Patah Harus Dirawat Lebih Dahulu Sebelum Melakukan Bleaching Gigi, Simak Ulasan drg. Nadia

Rasa ingin menghisap ini sudah muncul, sebagai upaya dari pertahanan untuk hidup. Yang nantinya akan didapat dari sang Ibu melalui ASI.

"Jadi kebutuhan menghisap itu, idealnya sudah bisa dipenuhi oleh ibunya," sambung Anastasia.

ilustrasi ibu menyusui
ilustrasi ibu menyusui (kompas.com)

Menghisap jempol merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi si kecil.

2 dari 3 halaman

Bukan hanya sekadar pada fisik saja, melainkan juga dari segi psikologis.

Baca juga: Ketahui Jenis Tumbuhan yang Bisa Dimanfaatkan untuk Membersihkan Gigi menurut drg. Anastasia Ririen

Sehingga bila kebutuhan menghisap dipenuhi oleh ibu melalui ASI, maka dapat memunculkan rasa kedekatan antara anak dan ibu.

"Si kecil mendengarkan detak jantung bundanya, keterkaitan ini sangat bagus bagi tumbuh kembang anak," jelas Anastasia.

Hal ini juga masih bisa berlaku bila ibu tidak bisa memberikan ASI.

ilustrasi ibu menyusui
Ilustrasi ibu menyusui (kompas.com)

Meskipun hanya memberikan susu melalui botol, diharapkan ibu dapat mendekap anak.

Dengan demikian anak akan merasa nyaman dekat dengan ibu.

Baca juga: Risiko Karies Susu Botol pada Anak, Mulai dari Ngilu hingga Harus Dirawat di Rumah Sakit

Kebutuhan ini, akan terbawa sampai anak beranjak dewasa.

Bahkan kebutuhan menghisap yang cukup terpenuhi, rupanya juga bisa membuat anak terhindar dari masalah alergi yang terjadi pada keluarga.

"Jadi apabila kebutuhan menghisap ini cukup didapatkan, maka sangat baik untuk buah hati kita," sambung Anastasia.

Ilustrasi bayi baru lahir
Ilustrasi bayi baru lahir (pixabay.com)

Namun, jika kebutuhan menghisap anak tidak tercukupi dari ibu dan anak dilarang untuk menghisap, itu bisa menimbulkan trauma pada anak.

Baca juga: Apakah Tambal Gigi Anak dan Orang Dewasa Sama? Ini Jawaban drg. Wiwik Elnangti Wijaya, Sp. KGA

3 dari 3 halaman

Menyentuhkan Jari pada Rongga Mulut

Berbeda jika hanya menyentuhkan jari pada rongga mulut, itu tandanya merupakan proses si kecil untuk bisa mengenal dirinya sendiri dan sekitarnya.

Termasuk kebiasaan memasukkan benda-benda di dalam rongga mulutnya.

ilustrasi anak menggigit benda keras
ilustrasi anak menggigit benda keras (grid.id)

Hal itu wajar terjadi, karena merupakan proses alamiah pada tumbuh kembang si kecil.

Hal di atas bisa diatasi, dengan mengenalkan beragam jenis buah-buahan pada anak.

Baca juga: Efek Samping Pemberian Empeng pada Bayi, Ini Penjelasan drg. Wiwik Elnangti Wijaya, Sp. KGA

Jika anak sudah memasuki tahap usia yang bisa mengonsumsi makanan bercampur.

Pemberian buah-buahan dapat bermanfaat untuk menstimulasi pertumbuhan giginya.

Ilustrasi pertumbuhan gigi susu pada bayi
Ilustrasi pertumbuhan gigi susu pada bayi (health.kompas.com)

Kebiasaan ini biasanya hanya akan berlangsung saat anak memasuki usia 3 tahun.

Baca juga: Orangtua Perlu Menyadari Pentingnya Mengenalkan Perawatan Gigi pada Anak Sejak Usia Dini

Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews Jumat (26/11/2021).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.commenghisap jempolbayipenjelasan dokter gigidrg. Anastasia Ririendrg. R. Ngt. Anastasia Ririen Tedak Siten Kembar Siam
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved