TRIBUNHEALTH.COM - Kebiasaan menghisap jempol telah banyak terjadi pada anak-anak.
Umumnya kebiasaan menghisap jempol sudah ada sejak bayi.
Kebiasaan menghisap jempol dianggap normal, bila berlangsung saat anak berusia 3 tahun.
Baca juga: Gigi Patah Harus Dirawat Lebih Dahulu Sebelum Melakukan Bleaching Gigi, Simak Ulasan drg. Nadia
Lebih dari itu, orangtua perlu waspada.
Lantas apa yang menyebabkan anak hobi menghisap jempol hingga besar?

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati memberikan penjelasannya.
Berdasarkan penuturan Anastasia, bila kebiasaan menghisap melebihi usia 3 tahun, hal itu dipicu oleh kebutuhan perkembangan si kecil ada yang kurang.
Baca juga: 10 Kebiasaan yang Bisa Memicu Masalah Gigi dan Mulut dari drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
Artinya kedekatan psikologis dengan sang ibu serta asupan nutrisi dari ibu tidak didapatkan.
"Sehingga kebutuhan itu seperti "PR besar" bagi insan tersebut, hingga masa tuanya," ujar Anastasia.
Hal ini serupa dengan suatu penelitian mengenai penyebab kebiasaan merokok yang sulit dihentikan.

Setelah ditelusuri, kebiasaan tersebut sukar berhenti lantaran periode menghisap tidak tuntas didapatkan.
"Mungkin dilarang atau diganti dengan material lain yang tidak nyaman baginya."
"Sehingga di kemudian hari itu terbawa," imbuh Anastasia.
Baca juga: Ketahui Jenis Tumbuhan yang Bisa Dimanfaatkan untuk Membersihkan Gigi menurut drg. Anastasia Ririen
Oleh karena itu, ibu harus bisa mencukupi kebutuhan menghisap si kecil.
Pentingnya Menghisap Ibu Jari saat Kecil
drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menyebut, kondisi ini disebut sebagai suatu kebiasaan yang primitif.
Sebab dimulai dari dalam perut sejak usia kehamilan kurang lebih 18 minggu.

"Di usia itu sudah ada reaksi menghisap jempol atau ibu jari. Biasanya setelah lahir, kebiasaan ini terjadi lagi," katanya.
Dalam kebiasaan ini, perlu dibedakan apakah anak menghisap jempol atau hanya sebatas menyentuhkan jari pada rongga mulutnya.
Baca juga: Kenali Kandungan Siwak yang Dianggap Mampu Menjaga Kesehatan Rongga Mulut dari drg. Anastasia Ririen
Bila kejadiannya menghisap jempol, maka idealnya itu adalah kebutuhan tumbuh kembang dari anak untuk bisa mendapatkan asupan makanannya di awal kehidupan.
Rasa ingin menghisap ini sudah muncul, sebagai upaya dari pertahanan untuk hidup. Yang nantinya akan didapat dari sang Ibu melalui ASI.

"Jadi kebutuhan menghisap itu, idealnya sudah bisa dipenuhi oleh ibunya," terang Anastasia.
Menghisap jempol merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi si kecil.
Baca juga: Ketahui Risiko yang Terjadi Akibat Tidak Memasang Behel dengan Dokter Gigi Spesialis Ortodonti
Bukan hanya sekadar pada fisik saja, melainkan juga dari segi psikologis.
Sehingga bila kebutuhan menghisap dipenuhi oleh ibu melalui ASI, maka dapat memunculkan rasa kedekatan antara anak dan ibu.
"Si kecil mendengarkan detak jantung bundanya, keterkaitan ini sangat bagus bagi tumbuh kembang anak," jelas Anastasia.

Hal ini juga masih bisa berlaku bila ibu tidak bisa memberikan ASI.
Meskipun hanya memberikan susu melalui botol, diharapkan ibu dapat mendekap anak.
Baca juga: Orangtua Perlu Menyadari Pentingnya Mengenalkan Perawatan Gigi pada Anak Sejak Usia Dini
Dengan demikian anak akan merasa nyaman dekat dengan ibu.
Kebutuhan ini, akan terbawa sampai anak beranjak dewasa.
Bahkan kebutuhan menghisap yang cukup terpenuhi, rupanya juga bisa membuat anak terhindar dari masalah alergi yang terjadi pada keluarga.

"Jadi apabila kebutuhan menghisap ini cukup didapatkan, maka sangat baik untuk buah hati kita," tutur Anastasia.
Namun, jika kebutuhan menghisap anak tidak tercukupi dari ibu dan anak dilarang untuk menghisap, itu bisa menimbulkan trauma pada anak.
Menyentuhkan Jari pada Rongga Mulut
Berbeda jika hanya menyentuhkan jari pada rongga mulut, itu tandanya merupakan proses si kecil untuk bisa mengenal dirinya sendiri dan sekitarnya.
Termasuk kebiasaan memasukkan benda-benda di dalam rongga mulutnya.
Baca juga: drg. Nadia Widjaja Ingatkan untuk Menjaga Kesehatan Rongga Mulut Agar Terhindar dari Beragam Bakteri
Hal itu wajar terjadi, karena merupakan proses alamiah pada tumbuh kembang si kecil.
Hal di atas bisa diatasi, dengan mengenalkan beragam jenis buah-buahan pada anak.

Jika anak sudah memasuki tahap usia yang bisa mengonsumsi makanan bercampur.
Pemberian buah-buahan dapat bermanfaat untuk menstimulasi pertumbuhan giginya.
Baca juga: Risiko Penggunaan Siwak yang Dikenal dapat Menjaga Kesehatan Gigi, Ini Ulasan dari drg. Anastasia
Kebiasaan ini biasanya hanya akan berlangsung saat anak memasuki usia 3 tahun.
Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews Jumat (26/11/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)