TRIBUNHEALTH.COM - Pandemi Covid-19 telah memasuki Indonesia sejak 2 tahun terakhir.
Kondisi ini menyebabkan hampir setiap masyarakat mengalami stres.
Pasalnya akibat pandemi, seluruh sektor kesehatan, pariwisata, maupun ekonomi mengalami dampaknya.
Baca juga: OCD Bisa Datang karena Ada Stressor, Ketahui Tanda-tandanya dari dr. Zulvia Oktanida Syarif
Alhasil, banyak perusahaan yang melakukan efisiensi tenaga kerja dengan melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Lalu berimbas pada sejumlah masyarakat yang terpaksa kehilangan pendapatan.

Tak khayal, kondisi demikian menyebabkan para masyarakat yang terkena PHK menjadi cemas.
Psikolog, Dra. Listyaningati, M.Psi., menyebut bahwa kehilangan pekerjaan ini merupakan salah satu stressor yang cukup besar.
Baca juga: 5 Cara Kurangi Kecemasan Secara Alami, Batasi Asupan Cafein Jika Alami Kecemasan Kronis
Meskipun pada beberapa orang kondisi ini tidak menimbulkan stres.
Hal ini bisa terjadi karena dilatarbelakangi oleh faktor pribadi individu dan dukungan sosial.
Namun pada sejumlah orang yang merasakan stres akibat PHK, harus tepat dalam menyikapinya.
Baca juga: Kenali Gejala dan Penyebab Stres Berikut Ini, Bisa Karena Pekerjaan hingga Masalah Keluarga

Dibutuhkan sejumlah upaya dalam mengelola stres tersebut.
Dalam hal ini terdapt 2 jenis manajemen stres (Coping stres).
Baca juga: dr. Erickson Arthur Siahaan, Sp.KJ Berikan Tips Dalam Mengatasi Burn Out atau Stres Berat
Yaitu fokus pada emosi atau perasaan dan fokus pada masalah.
"Biasanya seseorang dalam menghadapi stres, potensi tekanan dari 2 hal itu. Tinggal mana yang paling menonjol," ucap Listyaningati dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunjabar Video.
Akan menjadi berhasil, jika mulai fokus kepada masalah.

Baca juga: Tanda-tanda Depresi Terkait dengan Pekerjaan, Bosan hingga Menangis di Kantor Tanpa Sebab
Artinya perlu betul-betul menyadari bahwa ada situasi yang tidak bisa kita kendalikan.
Salah satunya karena Covid-19 ini yang memang terjadi di seluruh dunia.
Karena itu membuat banyak perusahaan yang tidak bisa memaksakan diri untuk terus berlanjut.
Baca juga: Tak Perlu Menghindari Stress, Manusia Membutuhkan Stressor dengan Kadar yang Tepat
Akibat produksi yang sudah tidak efektif dan permintaan pasar yang turun.
Sehingga mau tidak mau PHK menjadi pilihan.
Lebih lanjut, Listyaningati menyampaikan, bahwa menyadari hal tersebut tidaklah mudah.

Baca juga: Beragam Faktor Risiko Sebabkan OCD, Mulai Psikologis hingga Pola Asuh, Simak Penjelasan Dokter
Mengingat kehilangan pekerjaan merupakan hal yang menyangkut kelangsungan hidup.
Dengan demikian keputusan menerima hal tersebut akan terasa sulit.
Akan tetapi, jika mau berfokus pada masalah akan bisa mudah untuk menerima.
Baca juga: Fitriyanda M.Psi : Stress dan Gejala Psikologis Dapat Terjadi Akibat Terlalu Sering Bermain Gadget
Disamping juga dibutuhkan berkomunikasi dengan orang-orang tertentu yang bisa diharapkan mampu membantu.
"Karena kalau tanpa komunikasi, stres itu dilakukan sendiri maka potensi stres akan sangat tinggi," ujar Listyaningati.
Menggali Potensi Diri
Hidup terus berjalan, meski kondisi finansial sedang berantakan.
Bila demikian, maka salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggali potensi diri.
Baca juga: Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Bisa Disembuhkan? Begini Kata Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi
Cara ini bisa dilakukan dengan:
1. Membuka tabungan untuk biaya hidup saat ini sebelum mendapatkan pekerjaan
2. Mengubah gaya hidup konsumtif

3. Memanfaatkan aset yang tidak digunakan selama ini.
Baca juga: Fitriyanda M.Psi : Stress dan Gejala Psikologis Dapat Terjadi Akibat Terlalu Sering Bermain Gadget
Penjelasan Psikolog, Dra. Listyaningati, M.Psi., ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunjabar Video Rabu(27/10/2021)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)