TRIBUNHEALTH.COM - Kecemasan tak bisa dipisahkan dari kehidupan seseorang.
Meski demikian, tak semua kecemasan itu buruk.
Hal ini membuat seseorang sadar akan bahaya dan memotivasi seseorang untuk tetap teratur dan siap, juga membantu menghitung risiko.
Kecemasan merupakan respons alami tubuh terhadap stres.
Baca juga: dr. Halim Perdana Kusuma: Infeksi Jamur yang Tak Ditangani dengan Baik Bisa Memicu Infeksi Kulit
Beberapa gejala umum kecemasan meliputi:
- Peningkatan denyut jantung
- Pernapasan cepat
- Kegelisahan
- Kesulitan berkonsentrasi

Dilansir Tribunhealth.com dari healthline.com, kecemasan dapat muncul dengan sendirinya dalam cara yang berbeda untuk orang yang berbeda.
Beberapa orang mungkin mengalami serangan panik, mimpi buruk, atau pikiran yang menyakitkan.
Jadi ada perbedaan antara kecemasan sehari-hari dengan gangguang kecemasan.
Beberapa gangguan kecemasan meliputi:
- gangguan panik
- gangguan stres pascatrauma
- gangguan obsesif-kompulsif
- kecemasan akan perpisahan
- kecemasan penyakit
- fobi
- gangguan kecemasan umum
- gangguan kecemasan sosial
Baca juga: Waspada, Seseorang yang Terkena Virus HIV Tidak Akan Menunjukkan Gejala Apapun
Baca juga: Ketahui Efek Samping Mengikir Gigi, drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG: Gigi Menjadi Lebih Sensitif
Kecemasan sendiri bisa diobati dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan pengobatan umum yakni terapi perilaku kognitif.
Terapi perilaku kognitif ini membantu memberi orang alat untuk mengatasi kecemasan ketika itu terjadi.
Selain itu, ada pula obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan obat penenang, yang bekerja untuk meyeimbangkan kimia otak dan mencegah kecemasan yang berlanjut.
Ada pula cara alami untuk membantu mengurangi kecemasan, berikut:
1. Hindari Alkohol

Mengkonsumsi alkohol dianggap bisa menghilangkan efek pada kecemasan pada awalnya.
Sebab alkohol merupakan obat penenang alami.
Namun penelitian menunjukkan ada hubungan antara kecemasan dan konsumsi alkohol.
Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dapat mengganggu keseimbangan neurotransmiter, yang bertanggung jawab untuk kesehatan mental yang positif.
Alkohol juga terbukti mengganggu kemampuan alami tubuh untuk tidur, yakni dengan mengganggu homeostasis tidur.
2. Berhenti merokok
Seperti mengonsumsi alkohol, mengisap rokok saat stres merupakan solusi cepat yang dapat memperburuk kecemasan dari waktu ke waktu.
Baca juga: Berikut Hal-hal yang Bisa Dilakukan Agar Fungsi Oral dan Estetika Gigi Tetap Terjaga
Penelitian menunjukkan, semakin dini seseorang merokok maka semakin tinggi risiko terkena gangguan kecemasan di kemudian hari.
Penelitian juga menunjukkan nikotin dan bahan kimia lain dalam asap rokok mengubah jalur di otak terkait dengan kecemasan.
3. Batasi asupan kafein

Kafein bukanlah teman jika kamu mengalami kecemasan kronis.
Dilansir dari healthline.com, kafein dapat menyebabkan atau memperburuk gangguan kecemasan.
Kafein juga bisa menyebabkan serangan panik pada orang dengan gangguan panik.
Mirip dengan lkohol, kafein dan kecemasan sering dikatkan, karena kemampuan kafein untuk mengubah kimia otak.
4. Meditasi
Penelitian dari John Hopkins menunjukkan 30 menit meditasi setiap hari dapat mengurangi beberapa gejala kecemasan dan bertindak sebagai antidepresan.
Baca juga: Sayuran Mentah dan Sayuran yang Mengandung Gas Perlu Dihindari Penderita Asam Lambung
Meditasi juga dikenal untuk menghilangkan stres dan kecemasan.
Tujuan utama dari meditasi adalah kesadaran penuh pada saat ini, yang mencakup memperhatikan semua pikiran dengan cara yang tidak menghakimi.
5. Cobalah aromaterapi
Aromaterapi adalah pengobatan penyembuhan holistik yang telah digunakan oleh manusia selama ribuan tahun.
Latihan ini menggunakan ekstrak tumbuhan alami dan minyak esensial untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pikiran.
Minyak esensial yang dibuat oleh ekstrak tumbuhan alami yang dapat dihirup langsung atau ditambahan ke bak mandi air hangat atau diffuser. (Tribunhealth.com/Melia)