TRIBUNHEALTH.COM - Frekuensi buang air kecil bisa menjadi tanda awal ketika seseorang terkena diabetes tipe 2.
Penjelasan ini disampaikan oleh seorang praktisi kesehatan, Dr. Michael Dansinger, pada Express.co.uk, Jumat (11/2/2022).
"Biasanya, tubuh Anda menyerap kembali glukosa [yaitu gula] saat melewati ginjal Anda," kata Dr. Dansinger.
Namun proses ini tak bisa berjalan normal ketika kadar gula darah naik, seperti pada kasus diabetes.
"Ini menyebabkan tubuh membuat lebih banyak urin, dan itu membutuhkan cairan. Hasilnya: Anda harus lebih sering buang air kecil," papar dokter tersebut.
Selain frekuensi yang sering, biasanya jumlah urine juga lebih banyak, merasa dehidrasi, dan merasa haus.
Baca juga: Menahan Buang Air Kecil dan Kurang Minum Termasuk Salah Satu Faktor Resiko Infeksi Kandung Kemih
Baca juga: Sering Terbangun untuk Buang Air Kecil adalah Salah Satu Tanda Seseorang Mengalami Sleep Apnea
Indikasi lain yang mungkin dari gula darah tinggi adalah terus menerus menginginkan makanan.
"Tubuh Anda mengubah makanan yang Anda makan menjadi glukosa yang digunakan sel Anda untuk energi. Tapi sel Anda membutuhkan insulin untuk mengambil glukosa."
Diabetes diklasifikasikan sebagai defisiensi insulin, atau sel yang resisten terhadap insulin, artinya glukosa yang dikonsumsi tidak dapat digunakan untuk energi.
Akibatnya, tubuh meminta sumber energi, yang biasanya merupakan sumber makanan.
"Ini bisa membuat Anda lebih lapar dan lebih lelah dari biasanya," kata Dr. Dansinger.
Tanda-tanda peringatan gula darah tinggi lainnya mungkin termasuk mulut kering dan kulit gatal.
Baca juga: Berikut Ini 3 Jenis Diabetes dan Gejala yang Mungkin Terjadi, Tipe 1 Bisa Dialami Anak dan Remaja
Baca juga: Penelitian Ilmiah Sebut Defisiensi Vitamin D Bisa Sebabkan Diabetes
Jika merasa khawatir menderita diabetes, buatlah janji dengan dokter.
Dokter akan dapat mengatur tes darah untuk memeriksa kadar glukosa.
Pra-diabetes
Badan amal terkemuka Diabetes UK menjelaskan bahwa tes glukosa darah yang lebih rendah dari kriteria diagnostik resmi untuk diabetes, tetapi lebih tinggi dari normal, dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai pra-diabetes.
Pra-diabetes, bagaimanapun, bertindak sebagai tanda peringatan serius bahwa seseorang berada pada peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2.
Hasil gula darah pra-diabetes biasanya antara 42mmol/mol hingga 47mmol/mol.
Baca juga: Penderita Diabetes Lebih Mudah Mengalami Dehidrasi, Minimalkan Risiko dengan Cara Berikut
Baca juga: Konsumsi Alkohol Dapat Tingkatkan Kadar Gula Darah, Perlu Dihindari Penderita Diabetes
Jika seseorang dikatakan memiliki pra-diabetes, sekaranglah saatnya untuk bertindak mencegah gula darah tinggi.
Salah satu tindakan pencegahan utama yang dapat dilakukan adalah meningkatkan seberapa banyak dan seberapa sering berolahraga.
Gerakan merupakan bagian integral dari kontrol gula darah yang baik, serta diet yang sehat.
"Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai membuat perubahan sehat pada gaya hidup Anda untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2," kata badan amal itu.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)