TRIBUNHEALTH.COM - Pneumonia adalah suatu radang yang terjadi pada otot-otot paru.
Kondisi ini terjadi karena beberapa faktor penyebab.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, dr. Pad Dilangga, Sp.P menyebut terdapat 3 faktor penyebabnya.
Baca juga: Jika Termasuk Kelompok Berisiko, Simak Tips NHS Berikut Ini Agar Terhindar dari Pneumonia
Di antaranya adalah:
- Bakteri
- Jamur

- dan virus (Covid-19).
Untuk membedakan gejala akibat faktor penyebabnya, pasien perlu melakukan pemeriksaan laboratorium.
Baca juga: Seseorang yang Memiliki Penyakit Paru Diperbolehkan Mendaki? Simak Penjelasan dr. Eka Ginanjar
Secara umum gejala yang diderita pasien hampir sama. Seperti:
- Batuk
- Panas

- Sesak napas
- Dahak berwarna
- dan lain sebagainya.
Baca juga: Berikut Ini Gejala, Penyebab, dan Pencegahan Kanker Paru-paru yang Termasuk Penyakit Berbahaya
"Meski gejalanya hampir sama, untuk memastikan penyebabnya harus melalui pemeriksaan laboratorium," ujar Pad.
Cara lain juga bisa dilakukan dengan melalui:
- Rapid tes antigen

- Swab antigen
- dan swab PCR.
Baca juga: Jubir Satgas Covid-19 Ungkap Testing dapat Menekan Angka Transmisi Virus Covid-19
Bila sudah ditentukan hasilnya, maka terapi akan menyesuaikan dengan faktor penyebabnya.
Penanganan Pneumonia
Karena penyakit ini bisa terjadi akibat 3 faktor penyebab, maka penanganan yang akan diberikan berbeda satu sama lain.
Meskipun seringkali suatu kondisi yang memiliki gejala yang sama dapat mendapatkan penanganan yang sama.

Namun secara etiologi yang disesuaikan dengan masing-masing penyebab, penanganan yang diberikan tentu berbeda.
Bila pasien menderita Pneumonia akibat bakteri, dokter hanya memberikan antibiotik saja.
Baca juga: Kenali Gejala Infeksi Saluran Kemih Berikut Ini, Bisa Diobati dengan Pemberian Antibiotik
Sementara bila diakibatkan oleh virus, maka pasien akan mendapatkan pengobatan dari antivirus dan antibiotik.
Begitu pula dengan Pneumonia akibat jamur, maka pasien pasien akan memberikan pengobatan berupa anti jamur.

Namun untuk keadaan pandemi seperti ini, diagnosa pertama kali mengenai tanda Pneumonia, harus diduga sebagai virus alias tanda Covid-19.
"Jadi kita harus waspada, ketika mendapatkan diagnosa Pneumonia maka penyebab pertama yang harus kita duga adalah Pneumonia karena virus Covid-19," tegas Pad.
Baca juga: dr. Putri Anitasari, Sp.KK Sarankan untuk Konsultasi dengan Dokter Sebelum Membeli Obat Anti Jamur
Selanjutnya pasien baru mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Namun jika dipastikan bahwa pasien tidak menderita Pneumonia akibat virus, maka penanganan akan disesuikan dengan penyebabnya.
"Dari hasil pemeriksaan virusnya negatif, maka tentunya kita tidak akan memberikan obat anti virus," sambung Pad.
Masa Pengobatan
Lama pengobatan pada pasien yang menderita Pneumonia akibat virus Covid-19, menunggu hingga hasil pemeriksaan pasien negatif.
Sehingga selama pengobatan, selain pasien mendapatkan obat anti virus juga perlu melakukan isolasi mandiri.

Sehingga pengobatan Penumonia akibat virus membutuhkan masa pengobatan yang lebih lama.
Bila dibandingkan dengan penyebab Pneumonia dengan jenis lainnya.
Berbeda dengan masa pengobatan pada Pneumonia akibat jamur dan bakteri yang cukup memperhatikan gejala klinisnya.
Baca juga: dr. M. Syah Abdaly, Sp.PD Sarankan Sering Mengukur Saturasi Oksigen Saat Jalankan Isolasi Mandiri
Bila seiring berjalannya waktu gejala klinis pasien membaik, maka dokter akan memberikan evaluasi.
Evaluasi akan terus diberikan sampai hasil laboratorium menyatakan kondisi pasien kembali normal.
Proses Perjalanan Penyakit
Proses perjalanan penyakit tergantung dengan penyebabnya. Berikut penjelasannya:
1. Bakteri

Proses perjalanan penyakitnya tidak begitu cepat jika dibandingkan dengan faktor penyebab lain.
2. Jamur
Sama halnya dengan bakteri, jamur memiliki proses perjalanan penyakit yang juga tidak begitu cepat.
3. Virus
Namun berbeda dengan faktor penyebab Pneumonia akibat virus.
Proses perjalanan penyakitnya sangat cepat, terutama akibat Covid-19.

Selain itu, proses perkembangan dan perburukan penyakit juga sangat cepat.
Sehingga pada jenis virus ini, dianggap sebagai faktor penyebab yang paling banyak merenggut nyawa.
"Untuk sekarang yang mewabah di dunia dan paling berbahaya adalah karena virus Covid-19," ungkap Pad.
Baca juga: Waspada Omicron, Jubir Vaksinasi Covid-19 Imbau Pasien Positif Tanpa Gejala Isoman Di Rumah
Pneumonia yang terjadi akibat virus, bukan hanya berasal dari Covid-19 saja.
Sebelumnya sejak tahun 1800, terdapat beragam virus yang ditemukan hingga menyebabkan Pneumonia.
Di antaranya:
- Influenza spain

- Flu HongKong
- Flu burung
- Flu babi
- MERS-CoV
Proses Penularan
Rata-rata penyebab terjadinya Pneumonia ini, berasal dari saluran pernapasan.
Maka infeksi ini bisa dikarenakan oleh:
- Droplet

- Air bone
- dan secara langsung dari saluran pernapasan.
Baca juga: dr. Fariz Nurwidya: Penderita Asma Memiliki Saluran Pernapasan Sensitif Dibandingan Orang Tanpa Asma
Namun bukan tidak mungkin, penularan terjadi dengan cara lain.
"Misalnya ketika diinfus, lalu kumannya menyerang paru-paru. Bisa saja seperti itu."
"Tetapi yang paling banyak adalah karena menghirup kuman, jamur, atau virus," papar Pad.
Penjelasan dr. Pad Dilangga, Sp.P ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, (20/1/2021)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)