Breaking News:

Cara Mengobati Penyakit Pneumonia Berdasarkan Penyebabnya menurut dr. Pad Dilangga, Sp.P

Berikut ini simak penjelasan dr. Pad Dilangga, Sp.P dalam mengobati penyakit Pneumonia berdasarkan penyebabnya.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
Pexels.com
Ilustrasi dokter sedang melakukan pemeriksaan-simak penjelasan dr. Pad Dilangga, Sp.P dalam mengobati penyakit Pneumonia berdasarkan penyebabnya. 

TRIBUNHEALTH.COM - Pneumonia adalah suatu radang yang terjadi pada otot-otot paru.

Kondisi ini terjadi karena beberapa faktor penyebab.

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, dr. Pad Dilangga, Sp.P menyebut terdapat 3 faktor penyebabnya.

Baca juga: Jika Termasuk Kelompok Berisiko, Simak Tips NHS Berikut Ini Agar Terhindar dari Pneumonia

Di antaranya adalah:

- Bakteri

- Jamur

Ilustrasi virus penyebab Pneumonia
Ilustrasi virus penyebab Pneumonia (Kompas.com)

- dan virus (Covid-19).

Untuk membedakan gejala akibat faktor penyebabnya, pasien perlu melakukan pemeriksaan laboratorium.

Baca juga: Seseorang yang Memiliki Penyakit Paru Diperbolehkan Mendaki? Simak Penjelasan dr. Eka Ginanjar

Secara umum gejala yang diderita pasien hampir sama. Seperti:

- Batuk

2 dari 4 halaman

- Panas

Ilustrasi alami panas akibat mengalami gejala Pneumonia
Ilustrasi alami panas akibat mengalami gejala Pneumonia (jogja.tribunnews.com)

- Sesak napas

- Dahak berwarna

- dan lain sebagainya.

Baca juga: Berikut Ini Gejala, Penyebab, dan Pencegahan Kanker Paru-paru yang Termasuk Penyakit Berbahaya

"Meski gejalanya hampir sama, untuk memastikan penyebabnya harus melalui pemeriksaan laboratorium," ujar Pad.

Cara lain juga bisa dilakukan dengan melalui:

- Rapid tes antigen

Ilustrasi test Covid-19.
Ilustrasi test Covid-19. (Freepik.com)

- Swab antigen

- dan swab PCR.

Baca juga: Jubir Satgas Covid-19 Ungkap Testing dapat Menekan Angka Transmisi Virus Covid-19

Bila sudah ditentukan hasilnya, maka terapi akan menyesuaikan dengan faktor penyebabnya.

3 dari 4 halaman

Penanganan Pneumonia

Karena penyakit ini bisa terjadi akibat 3 faktor penyebab, maka penanganan yang akan diberikan berbeda satu sama lain.

Meskipun seringkali suatu kondisi yang memiliki gejala yang sama dapat mendapatkan penanganan yang sama.

ilustrasi paru-paru yang mengalami pneumonia
Ilustrasi paru-paru yang mengalami pneumonia (pixabay.com)

Namun secara etiologi yang disesuaikan dengan masing-masing penyebab, penanganan yang diberikan tentu berbeda.

Bila pasien menderita Pneumonia akibat bakteri, dokter hanya memberikan antibiotik saja.

Baca juga: Kenali Gejala Infeksi Saluran Kemih Berikut Ini, Bisa Diobati dengan Pemberian Antibiotik

Sementara bila diakibatkan oleh virus, maka pasien akan mendapatkan pengobatan dari antivirus dan antibiotik.

Begitu pula dengan Pneumonia akibat jamur, maka pasien pasien akan memberikan pengobatan berupa anti jamur.

Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (kompas.com)

Namun untuk keadaan pandemi seperti ini, diagnosa pertama kali mengenai tanda Pneumonia, harus diduga sebagai virus alias tanda Covid-19.

"Jadi kita harus waspada, ketika mendapatkan diagnosa Pneumonia maka penyebab pertama yang harus kita duga adalah Pneumonia karena virus Covid-19," tegas Pad.

Baca juga: dr. Putri Anitasari, Sp.KK Sarankan untuk Konsultasi dengan Dokter Sebelum Membeli Obat Anti Jamur

Selanjutnya pasien baru mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

4 dari 4 halaman

Namun jika dipastikan bahwa pasien tidak menderita Pneumonia akibat virus, maka penanganan akan disesuikan dengan penyebabnya.

"Dari hasil pemeriksaan virusnya negatif, maka tentunya kita tidak akan memberikan obat anti virus," sambung Pad.

Masa Pengobatan

Lama pengobatan pada pasien yang menderita Pneumonia akibat virus Covid-19, menunggu hingga hasil pemeriksaan pasien negatif.

Sehingga selama pengobatan, selain pasien mendapatkan obat anti virus juga perlu melakukan isolasi mandiri.

ilustasi isolasi mandiri
Ilustasi isolasi mandiri (kompas.com)

Sehingga pengobatan Penumonia akibat virus membutuhkan masa pengobatan yang lebih lama.

Bila dibandingkan dengan penyebab Pneumonia dengan jenis lainnya.

Berbeda dengan masa pengobatan pada Pneumonia akibat jamur dan bakteri yang cukup memperhatikan gejala klinisnya.

Baca juga: dr. M. Syah Abdaly, Sp.PD Sarankan Sering Mengukur Saturasi Oksigen Saat Jalankan Isolasi Mandiri

Bila seiring berjalannya waktu gejala klinis pasien membaik, maka dokter akan memberikan evaluasi.

Evaluasi akan terus diberikan sampai hasil laboratorium menyatakan kondisi pasien kembali normal.

Proses Perjalanan Penyakit

Proses perjalanan penyakit tergantung dengan penyebabnya. Berikut penjelasannya:

1. Bakteri

ilustrasi penyakit pneumonia
ilustrasi penyakit pneumonia (tribunnews.com)

Proses perjalanan penyakitnya tidak begitu cepat jika dibandingkan dengan faktor penyebab lain.

2. Jamur

Sama halnya dengan bakteri, jamur memiliki proses perjalanan penyakit yang juga tidak begitu cepat.

3. Virus

Namun berbeda dengan faktor penyebab Pneumonia akibat virus.

Proses perjalanan penyakitnya sangat cepat, terutama akibat Covid-19.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Pexels)

Selain itu, proses perkembangan dan perburukan penyakit juga sangat cepat.

Sehingga pada jenis virus ini, dianggap sebagai faktor penyebab yang paling banyak merenggut nyawa.

"Untuk sekarang yang mewabah di dunia dan paling berbahaya adalah karena virus Covid-19," ungkap Pad.

Baca juga: Waspada Omicron, Jubir Vaksinasi Covid-19 Imbau Pasien Positif Tanpa Gejala Isoman Di Rumah

Pneumonia yang terjadi akibat virus, bukan hanya berasal dari Covid-19 saja.

Sebelumnya sejak tahun 1800, terdapat beragam virus yang ditemukan hingga menyebabkan Pneumonia.

Di antaranya:

- Influenza spain

ilustrasi seseorang yang mengalami flu
ilustrasi seseorang yang mengalami flu (grid.id)

- Flu HongKong

- Flu burung

- Flu babi

- MERS-CoV

Proses Penularan

Rata-rata penyebab terjadinya Pneumonia ini, berasal dari saluran pernapasan.

Maka infeksi ini bisa dikarenakan oleh:

- Droplet

Ilustrasi penyebaran droplet di ruangan tertutup
Ilustrasi penyebaran droplet di ruangan tertutup (Tribunnews.com)

- Air bone

- dan secara langsung dari saluran pernapasan.

Baca juga: dr. Fariz Nurwidya: Penderita Asma Memiliki Saluran Pernapasan Sensitif Dibandingan Orang Tanpa Asma

Namun bukan tidak mungkin, penularan terjadi dengan cara lain.

"Misalnya ketika diinfus, lalu kumannya menyerang paru-paru. Bisa saja seperti itu."

"Tetapi yang paling banyak adalah karena menghirup kuman, jamur, atau virus," papar Pad.

Penjelasan dr. Pad Dilangga, Sp.P ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, (20/1/2021)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Pad DilanggaGejala PneumoniaPneumoniaBakteri Michael Gambon
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved