Breaking News:

Ketahui Risiko Melakukan Tes Swab Mandiri Tanpa Bantuan Tenaga Kesehatan, Bisa Sebabkan Bahaya

Menurut dr. Hemastia Manuhara Harba'i, pengambilan swab mandiri bisa berisiko alami pendarahan hingga kebocoran cairan otak.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
Ilustrasi pengambilan sampel swab yang dibantu oleh tenaga kesehatan, menurut dr. Hemastia Manuhara Harba'i pengambilan secara mandiri bisa berisiko kondisi kegawatdaruratan 

TRIBUNHEALTH.COM - Virus corona ialah virus yang berbahaya dan sudah memakan banyak korban jiwa, tak hanya dalam skala nasional namun juga internasional.

Beberapa upaya untuk mendeteksi yaitu dengan melakukan rapid test hingga swab test.

Serupa dengan rapid test corona pada umumnya, tes swab dilakukan sebagai langkah screening awal guna mendeteksi infeksi virus corona.

Umumnya tes ini dianjurkan untuk orang yang berisiko tinggi mengalami penularan virus corona.

Baca juga: Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin Beberkan Upaya Pemerintah Dalam Menangani Gelombang Omicron

Ilustrasi melakukan tes swab untuk mendeteksi infeksi virus corona, dr. Hemastia Manuhara Harba'i imbau untuk tidak melakukan tes secara mandiri
Ilustrasi melakukan tes swab untuk mendeteksi infeksi virus corona, dr. Hemastia Manuhara Harba'i imbau untuk tidak melakukan tes secara mandiri (kompas.com)

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis THT, dr. Hemastia Manuhara Harba'i yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 25 Oktober 2021.

Menurut dokter, terlalu sering melakukan tes swab tidak akan menimbulkan bahaya sepanjang dilakukan oleh tenaga kesehatan.

"Tidak berbahaya jika dilakukan dengan posisi dan tenaga ahli yang benar," pungkasnya.

Pasalnya pengambilan sampel secara mandiri dapat berisiko mengalami kebocoran otak.

Baca juga: dr. Hemastia Manuhara Harbai Tak Sarankan Tes Swab Tanpa Bantuan Tenaga Kesehatan, Begini Alasannya

Kemungkinan hal ini terjadi disebabkan karena posisi pengambilan sampel terlalu menukik ke atas.

Menurut dr. Hemastia, yang dituju dalam pengambilan sampel adalah bagian nasofaring.

2 dari 3 halaman

Nasofaring ialah bagian atas tenggorokan atau faring yang terletak di belakang hidung.

Ilustrasi pendarahan otak akibat melakukan tes swab mandiri,, begini penjelasan dr. Hemastia Manuhara Harba'i
Ilustrasi pendarahan otak akibat melakukan tes swab mandiri,, begini penjelasan dr. Hemastia Manuhara Harba'i (Freepik)

Perlu diketahui jika nasofaring terletak di bagian dasar hidung paling ujung.

Dokter imbau masyarakat untuk tidak membeli alat swab sendiri atau melakukan tes secara mandiri.

"Mungkin jika ingin membeli alatnya sendiri tidak apa-apa asalkan pada saat pengambilan sampel meminta bantuan di klinik atau rumah sakit terdekat," imbuhnya

Sebaiknya tes swab di lakukan di klinik atau rumah sakit dengan bantuan tenaga kesehatan, karena bahaya yang ditimbulkan akibat melakukan tes swab secara mandiri cukup banyak.

Bisa berisiko mengalami pendarahan dan kebocoran cairan otak.

Baca juga: Menurut Menteri Kesehatan, Penularan Varian Omicron Lebih Cepat dan Banyak Dibanding Varian Lain

Selain itu juga menimbulkan rasa nyeri akibat posisi pengambilan sampel yang tidak benar.

Pasalnya tindakan secara mandiri bisa menimbulkan efek-efek lain yang menyebabkan kegawatdaruratan di bidang THT.

ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri akibat pengambilan sampel swab yang tidak tepat, simak penjelasan dr. Hemastia Manuhara Harba'i
ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri akibat pengambilan sampel swab yang tidak tepat, simak penjelasan dr. Hemastia Manuhara Harba'i (kompas.com)

Baca juga: Dokter Gigi Paparkan Alasan Rekonstruksi Rahang dengan Memotong Sudut Rahang Bawah atau Tulang Dagu

Penjelasan Dokter Spesialis THT, dr. Hemastia Manuhara Harba'i dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 25 Oktober 2021.

(Tribunhealth.com/Dhianti)

3 dari 3 halaman

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comTes swab mandiriTenaga kesehatanvirus coronaCovid-19Rapid Test
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved