TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Andreas Prasadja menjelaskan pemeriksaan tidur Polisomnografi (PSG).
Pemeriksaan ini memiliki nama populer, yaitu Sleep Study.
Tes ini dilakukan untuk merekam fungsi-fungsi tubuh saat pasien sedang tidur di laboratorium tidur (Sleep Lab).
Baca juga: Alami Kelelahan Namun Susah Tidur, Dokter Praktisi Kesehatan Tidur Ungkap Cara Mengatasinya
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, sejumlah fungsi tubuh yang diperiksa adalah:
- Gelombang otak
- Gerakan bola mata

- Fungsi napas
- Fungsi jantung
- hingga gerakan kaki.
Baca juga: Mayoritas Sleep Apnea Disebabkan Faktor Keturunan, Ini Penjelasan Dokter Praktisi Kesehatan Tidur
"Itu semua kita rekam sepanjang malam dan sekaligus," imbuh Andreas.
Berbeda dengan pemeriksaan kedokteran pada umumnya yang cenderung sesaat.

Polisomnografi memiliki banyak tipe. Mulai dari tipe 1 hingga tipe 4.
Pada tipe 1 sudah dikembangkan dengan sangat lengkap.
Baca juga: Kualitas dan Kuantitas Tidur Dapat Berpengaruh Terhadap Kadar Gula Darah
Sementara pada tipe 4, alat ini sudah dapat dilakukan di rumah.
Meskipun tidak selengkap Polisomnografi yang berada di laboratorium tidur.
Macam Pemeriksaan Tidur
Pemeriksaan tidur juga memiliki beberapa macam.
Salah satunya adalah pemeriksaan tidur standart (overnight sleep study).

Baca juga: Terbiasa Tidak Tidur saat Malam Hari, Dokter Ungkap Solusi untuk Mengatasinya
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada masalah Sleep Apnea.
Namun ada juga yang dilakukan pada pagi hari.
Biasanya diberikan pada kondisi yang dicurigai mengalami Narkolepsi atau Sindroma Putri Tidur.
Baca juga: dr. Andreas Prasadja Bagikan Tips Deteksi Sleep Apnea, Jangan Abaikan Dengkuran
Penjelasan Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Andreas Prasadja, ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Jumat (21/5/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)