TRIBUNHEALTH.COM - Serangan jantung disebabkan karena adanya sumbatan pada pembuluh darah yang seharusnya bertugas memberikan makan ke otot jantung, atau bisa disebut dengan pembuluh darah koroner.
Dengan bertambahnya waktu dan bertambahnya usia, adanya masalah lain seperti darah tinggi atau diabetes gampang menimbun kolesterol atau lemak-lemak yang mengisi pembuluh darah.
Di mana pembuluh darah mulai kekurangan fungsi, dan diameternya semakin lama akan semakin sempit.
Pada saat itu, kondisi-kondisi yang sangat diharapkan dapat mensuplay darah dengan baik, terkadang pada pembuluh darah sudah terjadi penempelan plak kolesterol.
Sehingga pembuluh darah darah tidak bisa mensuplay dengan bagus.

Baca juga: dr. Andreas Prasadja Bagikan Tips Deteksi Sleep Apnea, Jangan Abaikan Dengkuran
Akibatnya mulai muncul keluhan nyeri dada, disebut dengan angina atau biasa dikenal dengan angin duduk.
Jika sumbatan tersebut hanya bersifat parsial, hanya sebagian yang tertutup maka nyeri dada bisa hilang timbul.
Berbeda dengan pembuluh darah tertutup sempurna, tiba-tiba pembuluh darah mampet maka akan terjadi serangan jantung.
Pembuluh darah mampet mengakibatkan nyeri dada yang terus-menerus.
Sehingga penderita mulai cemas, keluar keringat dingin, bahkan bisa kehilangan kesadaran akibat gangguan irama jantung.
Gejala penyakit jantung sangat banyak sekali, tapi yang paling sering adalah nyeri dada.
Baca juga: Gigi Bengkak Bisa Bersifat Akut dan Kronis, drg. Citra Paramita Jelaskan Perbedaannya
Yang menjadi masalah ialah, ketika merasa nyeri dada sebenarnya sudah terjadi sumbatan pada pembuluh darah.
Bisa saja proses terjadinya serangan jantung atau malah menuju kondisi yang lebih berat.
Semua sudah dimulai sejak merasakan nyeri dada.
Tidak ada gejala sebelumnya selain keluhan nyeri pada dada.
Bahkan keluhan nyeri dada pun tidak spesifik.
Keluhan nyeri dada bisa diakibatkan karena adanya masalah pada paru-paru, jantung, bahkan lambung.
Seringkali keluhan nyeri yang dirasakan pun bisa tumpang-tindih.
Baca juga: Penggunaan Minyak Zaitun Bisa Turunkan Risiko Kematian Akibat Penyakit Jantung hingga Kanker
Apabila tidak bisa memberikan keluhan yang spesifik dan nyeri yang dirasa sudah tidak benar atau semakin berat, bisa dikarenakan dari paru-paru, jantung bahkan lambung.
Karena tidak bergejala, orang-orang seringkali menganggap situasinya tidak membahayakan atau tidak dianggap serius.
Dikarenakan tidak menimbulkan gejala, serangan jantung termasuk menakutkan.
Banyak yang tidak merasakan apapun, tetapi tiba-tiba meninggal karena serangan jantung.
Nyeri dada yang dirasa jika memiliki gangguan pada jantung ialah seperti tertindih, terasa sesak, dan rasa tertekan pada dada.
Seringkali rasa nyeri tersebut menjalar hingga ke lengan bahkan ke punggung.
Baca juga: Kolesterol Bisa Sebabkan Penyakit Arteri Perifer, Gejalanya Berupa Sakit pada Kaki dan Lengan
Keluhan nyeri akan semakin berat ketika beraktivitas atau melakukan tindakan-tindakan tertentu yang membutuhkan oksigen dalam jumlah yang besar.
Keluhan yang dirasa tersebut akan berkurang jika beristirahat.
Tetapi gejala ini tidak khas untuk orang yang berusia lanjut diatas 60 tahun, wanita, penderita diabetes atau gangguan-gangguan neuropati yang lain.
Ini disampaikan pada channel YouTube Warta Kota, bersama dengan dr. Andreas Sumargo, Sp.JP. Seorang dokter spesialis penyakit jantung dari Rumah Sakit Sint Carolus Summarecon Serpong. Sabtu (26/9/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)