TRIBUNHEALTH.COM - Suntik botox sebenarnya digunakan sebagai salah satu prosedur kesehatan untuk mengatasi masalah otot.
Kini suntik botox lebih dikenal dalam dunia estetika atau kosmetik untuk menghilangkan kerutan pada wajah.
Botox terbuat dari neurotoxin yang disebut botulinum toxin.
Botulinum toxin diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium botulinum.
Baca juga: Cairan Praejakulasi Pria Bisa Mengandung Sel Sperma, Tetap Berpeluang Sebabkan Kehamilan
Hal ini disampaikan oleh Aesthetic Doctor, dr. Cristine Angelina Purba yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor program Sapa Dokter Kecantikan edisi 22 Desember 2021.

Bakteri tersebut bisa ditemukan di dalam saluran pencernaan mamalia dan ikan, serta insang dan organ kepiting beserta jenis kerang-kerangan lainnya.
Clostridium botulinum yang ditemukan secara alami umumnya tidak berbahaya.
Baca juga: 5 Gejala Awal Penyakit Diabetes, Termasuk Rasa Haus dan Lapar Terus Menerus
Namun pada konsentrasi yang tinggi, botulinum toxin bisa menyebabkan botulisme yakni keracunan yang sangat berbahaya.
Banyak orang yang beranggapan jika suntik botox menyakitkan karena prosedur perawatannya dengan cara menyuntikkan ke dalam kulit wajah.
Namun dr. Cristine mengatakan jika sebenarnya suntik botox tidak menyakitkan.

Hal ini lantaran penyuntikkan botox dilakukan pada otot wajah.
Rasa yang dirasakan oleh pasien sama halnya saat seseorang melakukan vaksinasi.
Bahkan di beberapa klinik ada yang melakukan anestesi sebelum dilakukan penyuntikkan botox.
Baca juga: Berikut Ini Buah dan Sayur yang Baik untuk Penderita Diabetes, Pilih yang Rendah Indeks Glikemik
"Apabila pasien takut bisa dianestesi dengan cream sebentar," pungkasnya.
Namun apabila pasien tidak takut, maka bisa langsung dilakukan penyuntikkan agar perawatannya cepat selesai.

Baca juga: Kikir Gigi Berisiko Sebabkan Kerusakan pada Gigi, Simak Ulasan dari drg. Ummi Kalsum, MH.Kes.,Sp.KG
Penjelasan Aesthetic Doctor, dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor program Sapa Dokter Kecantikan edisi 22 Desember 2021.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.