TRIBUNHEALTH.COM - Kikir gigi merupakan salah satu budaya yang sering dijalankan oleh suatu wilayah masyarakat.
Kondisi ini tak jarang menimbulkan perdebatan dari masyarakat.
Karena kegiatan ini biasanya dilakukan dengan memotong gigi.
Baca juga: Cara Menjaga Kebersihan Rongga Mulut dalam Mengatasi Bau Mulut, Simak Tips drg. Ari Wd Astuti
Menurut penuturan drg. Ummi Kalsum, MH.Kes.,Sp.KG, kegiatan tersebut dapat menimbulkan risiko.
Utamanya dapat membuat gigi menjadi rusak. Karena dapat membuat lapisan gigi menjadi tipis.

Ia pun mencoba menjelaskan dengan memperhatikan gigi anak-anak.
Pada gigi anak-anak terdapat gerigi, jika digunakan terus maka lama-kelamaan gerigi tersebut akan hilang.
Baca juga: Sisa Makanan yang Tidak Dibersihkan Menjadi Penyebab Gigi Berlubang? Berikut Ulasan Dokter Gigi
"Jadi bayangkan kalau belum dipakai secara maksimal, sudah dikikir."
"Itu akan menipiskan lapisan gigi itu, kalau sudah makin tipis, akan menyebabkan kerusakan," terang Ummi.
Tidak Dianjurkan
Namun demikian, ia juga tidak bisa menyalahkan adanya tindakan kikir gigi tersebut.
Mengingat tindakan ini sudah menjadi budaya bagi masyarakat yang berada di wilayah tertentu.

"Kita tidak bisa mengklaim kikir gigi itu salah, karena itu budaya dan bisa dikomplain."
"Tetapi dari segi medis, itu tidak disarankan untuk dilakukan," papar Ummi.
Baca juga: Dr. drg. Munawir H. Usman: Gigi Keropos dan Gigi Berlubang adalah Kondisi yang Saling Berhubungan
Penjelasan drg. Ummi Kalsum, MH.Kes.,Sp.KG ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunjabar video, Rabu (22/9/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)