TRIBUNHEALTH.COM - Naiknya asam lambung bisa dialami oleh remaja hingga orangtua.
Asam lambung adalah munculnya rasa terbakar pada dada akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Kadar asam lambung yang naik bisa menyebabkan kadar keasaman lambung menjadi tinggi.
Sehingga dapat mengakibatkan tubuh mengalami gangguan pada pencernaan, kerongkongan, dan mulut.
Naiknya asam lambung bisa ditandai dengan beberapa gejala.
Salah satu gejala khas dari asam lambung adalah munculnya rasa panas pada bagian dada.

Baca juga: Durasi Tidur yang Baik Berbeda-beda Tiap Usia, Bayi Butuh Tidur hingga 17 Jam
Produksi asam lambung yang berlebihan dapat merusak fungsi dan kondisi lambung.
Meskipun asam lambung tidak menyebabkan kematian, bukan berarti keadaan tersebut boleh disepelekan.
Apabila asam lambung tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, maka bisa menyebabkan berbagai komplikasi pada kesehatan penderitanya.
Pada dasarnya penderita asam lambung meskipun telah sembuh dari suatu gejala yang parah, dapat mengalami kekambuhan berulang.
Baca juga: Berikut Ini Waktu Terbaik untuk Tidur pada Malam Hari
Sehingga ia tetap harus menjaga dietnya, karena kekambuhan asam lambung ini bisa terjadi kapan saja jika pola makan tidak benar.
Pada penderita asam lambung tidak hanya jenis maknanan saja yang diperhatikan, namun juga pada jumlah, dan frekuensinya.
Makanan yang baik dikonsumsi untuk penderita asam lambung adalah yang bertekstur lembut dan tidak terlalu keras.
Makanan pokok berupa nasi atau yang lain, masaklah dengan kandungan air yang lebih dari biasanya, sehingga tekstur lebih lembut.
Minuman yang harus dihindari adalah kafein, minuman bersoda dan beralkohol, coklat dan olahannya, beras ketan dan olahannya.
Baca juga: Tak Hanya Diabetes, Resistensi Insulin Bisa Sebabkan Tekanan Darah Tinggi
Beberapa makanan yang harus dihindari adalah makanan pedas, buah-buahan yang asam dan megandung gas (jeruk, tomat, strawberry, nangka, durian). sayuran mentah (masak dulu sayuran sebelum dimakan hingga lebih empuk dan mudah dicerna), asyuran mengandung gas (kol, brokoli, kobis), roti yang mengandung bahan pengembang jangan dikonsumsi saat perut kosong.
Apakah makan dalam porsi besar merupakan cara aman untuk menambah berat badan pada penderita asam lambung?
Berikut adalah penjelasan Winda Irwanti, seorang Ahli Gizi Profesional.
Winda Irwanti merupakan lulusan sarjana dari Universitas Gadjah Mada, dengan jurusan S1 Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran.
Baca juga: Selain Tingkatkan Konsentrasi, Tidur yang Cukup Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Setelah lulus dari pendidikan sarjana, ia melanjutkan pendidikan S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, minat Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada.
Pada tahun 2011 sampai dengan sekarang ia adalah seorang dosen pada Program Studi Gizi di Universitas Alma Ata Yogyakarta.
Kemudian pada tahun 2012 sampai tahun 2015 beliau menjadi Ketua Program Studi Gizi Universitas Alma Ata.
Selain itu, dari tahun 2019 sampai dengan sekarang ia juga berperan sebagai konsultan food product pada beberapa industri kuliner di Yogyakarta.
Profil lengkap Winda Irwanti bisa dilihat disini.
Baca juga: 1 Tali Pusar Bisa Digunakan untuk Berbagai Jenis Perawatan, Simak Ulasan dari dr. Angela Sandi, SpKK
Pertanyaan:
Apakah makan dalam porsi besar merupakan cara aman untuk menambah berat badan pada penderita asam lambung?
Anggra, Solo
Winda Irwanti menjawab:
Meskipun ingin segera menaikkan berat badan, tidak benar jika pasien yang sembuh dari asam lambung langsung makan dalam jumlah besar.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)