TRIBUNHEALTH.COM - Resistensi insulin meningkatkan risiko terkena diabetes.
Seseorang bisa menjadi resisten insulin selama bertahun-tahun tanpa menyadarinya.
Pasalnya, kondisi ini biasanya tidak memicu gejala yang nyata, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Minggu (9/1/2022).
Jadi, penting bagi dokter untuk memeriksakan kadar glukosa darah secara teratur.
Resistensi insulin dapat meningkatkan risiko:
- mengalami kelebihan berat badan
- memiliki trigliserida tinggi
- memiliki tekanan darah tinggi
Gejala resistensi insulin

Baca juga: Covid-19 Bisa Serang Pankreas, Penyintas Dapat Alami Diabetes karena Produksi Insulin Terganggu
Baca juga: Virus Corona Bisa Serang Pankreas, dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD Sebut Produksi Insulin Jadi Terganggu
Jika memiliki pradiabetes, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Mereka akan secara rutin memantau gula darah atau hemoglobin A1C (HbA1c), sehingga mereka dapat mengenali apakah mengidap diabetes atau tidak.
Jika sudah menjadi diabetes, gejalanya meliputi:
- haus atau lapar yang ekstrem
- merasa lapar bahkan setelah makan
- peningkatan atau sering buang air kecil
- sensasi kesemutan di tangan atau kaki
- merasa lebih lelah dari biasanya
- infeksi yang sering terjadi
- kadar gula darah tinggi dalam kerja darah
Baca juga: Punya Rasa Manis, Amankah Penderita Diabetes Konsumsi Buah Mangga Segar?
Baca juga: Penyebab dan Gejala Luka Diabetes yang Sering Terjadi pada Organ Tubuh Bagian Bawah

Beberapa orang dengan resistensi insulin juga dapat mengembangkan kondisi kulit yang dikenal sebagai acanthosis nigricans.
Pada kondisi ini, muncul bercak gelap seperti beludru, sering di bagian belakang leher, selangkangan, dan ketiak.
Beberapa ahli percaya insulin secara langsung dan tidak langsung mengaktifkan reseptor faktor pertumbuhan 1 seperti insulin pada jenis sel kulit yang disebut keratinosit dan fibroblas.
Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan kondisi Acanthosis Nigricans.
Tidak ada obat untuk kondisi ini.
Namun, jika kondisi lain menyebabkan gejala ini, pengobatan dapat membantu mengembalikan warna kulit alami.
Jika tidak memiliki gejala yang jelas, dokter biasanya dapat mendeteksi pradiabetes atau diabetes dengan tes laboratorium.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)