TRIBUNHEALTH.COM - CEO Pfizer Albert Bourla sempat mengatakan kepada CNBC bahwa vaksin dosis keempat mungkin diperlukan untuk melindungi diri dari Covid-19 varian omicron.
Hal itu ia kemukakan setelah penelitian awal menunjukkan varian omicron dapat merusak antibodi yang dihasilkan oleh vaksin Covid-19, dilansir TribunHealth.com dari Healthline.
Dia juga mengatakan bahwa dosis keempat itu mungkin dibutuhkan dalam waktu cepat.
“Ketika kami melihat data dunia nyata, itu akan menentukan apakah Omicron tercakup dengan baik oleh dosis ketiga dan untuk berapa lama. Dan poin kedua, saya pikir kita akan membutuhkan dosis keempat,” kata Bourla.
“Dengan Omicron kita perlu menunggu dan melihat karena kita hanya memiliki sedikit informasi. Kita mungkin membutuhkannya lebih cepat, ”tambahnya.
Terlepas dari komentar ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum memutuskan untuk mendukung peluncuran suntikan booster.
Baca juga: Apakah Penderita Hepatitis Boleh Vaksin Covid-19? Ini Kata dr. Kaka Renaldi, Sp.PD-KGEH

Badan dunia itu telah mengisyaratkan bahwa diperlukan banyak data sebelum bisa mengambil keputusan.
Topik lain yang juga mulai jadi perdebatan adalah memperpendek interval antara dosis kedua dan suntikan booster.
Tetapi Dr. Monica Gandhi, spesialis penyakit menular dari University of California, San Francisco, mengatakan bahwa penelitian menunjukkan bahwa jeda yang cepat tidak akan memberikan banyak manfaat.
“Data sejauh ini mendukung pemberian booster 4 hingga 6 bulan setelah dosis kedua tetapi jarak dosis sebenarnya meningkatkan imunogenisitas, jadi saya tidak akan memberikan lebih cepat dari 12 minggu setelah dosis terakhir,” katanya.
3 dosis penting

Baca juga: dr. H. Teuku Mirza Sebut Idealnya Vaksin Pencegahan Kanker Serviks Diberikan Pada Usia 15-19 Tahun
Baca juga: Vaksin pada Anak merupakan Usaha Perlindungan Ekstra, Satgas Himbau Masyarakat Tidak Termakan Hoaks
Saat ini, tidak ada cukup data untuk secara pasti mengatakan apakah diperlukan dosis keempat.
Namun, semakin banyak laporan yang menunjukkan bahwa tiga dosis akan sangat penting untuk omicron.
Rancangan penelitian dari Oxford yang diterbitkan minggu ini menunjukkan bahwa hanya dua dosis vaksin AstraZeneca atau Pfizer yang menawarkan sedikit perlindungan terhadap infeksi omicron.
“Penelitian laboratory menunjukkan bahwa varian omicron dapat lolos dari aktivitas penetralan antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin Pfizer dua dosis secara substansial...,” kata Gandhi.
Namun, dia menunjukkan bahwa vaksin mRNA dua dosis masih melindungi orang dengan varian omicron dari penyakit parah, mengacu pada penelitian terbaru yang dirilis di Afrika Selatan.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 saat Hamil Akan Membuat Antibodi Bayi Sangat Tinggi, Simak Ulasan dr. Ariani Dewi
Baca juga: dr. Kaka Renaldi Sarankan untuk Melakuan Vaksin Agar Terhindar dari Penyakit atau Gangguan Hati

Studi tersebut menemukan bahwa dua dosis memberikan perlindungan 70 persen terhadap rawat inap dengan omicron dan 33 persen perlindungan terhadap infeksi.
Angka-angka ini masing-masing adalah 93 persen dan 80 persen untuk varian virus corona delta.
Berdasarkan data sejauh ini, Gandhi mengatakan bahwa dosis keempat tidak beralasan.
"Dosis ketiga akan membantu meningkatkan perlindungan tetapi kami belum memiliki alasan untuk dosis keempat," katanya kepada Healthline.