Breaking News:

dr. Zulvia Oktanida Syarif Beberkan Jika Para Remaja Rentan Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

Menurut dr. Zulvia Oktanida Syarif gejala maupun gangguan mental bisa bervariasi.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
kompasiana.com
Ilustrasi mental remaja, dr. Zulvia Oktanida Syarif benarkan jika remaja rentan mengalami gangguan kesehatan mental 

TRIBUNHEALTH.COM - Perubahan hormonal masa remaja berada pada titik tidak seimbang.

Apabila masa pertumbuhannya tidak pada lingkungan atau keluarga yang tidak memerhatikan kesehatan mentalnya bisa menyebabkan anak menjadi individu yang kurang percaya diri.

Baca juga: Apabila Faktor Biologis, Psikologis, dan Sosial Bergabung, Bisa Menimbulkan Suatu Kondisi Mental

Anak pun juga tidak mendapatkan pengakuan dan validasi.

Masa remaja juga sangat rentan terjadinya bullying.

Ilustrasi kesehatan mental remaja, simak ulasan  dr. Zulvia Oktanida Syarif
Ilustrasi kesehatan mental remaja, simak ulasan dr. Zulvia Oktanida Syarif (lifestyle.kompas.com)

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Zulvia Oktanida Syarif yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 13 Agustus 2021.

Jika hal ini terjadi, bisa menyebabkan para remaja mengalami gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, atau kondisi lainnya.

Selain bullying, remaja juga rentan mengalami body shaming.

Baca juga: Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp.Ort(K) Sarankan Memasang Behel ke Dokter Gigi Spesialis Kawat Gigi

Dokter menjelaskan jika sebenarnya body shaming merupakan salah satu bentuk dari bullying.

Dimana hal ini terfokuskan pada bentuk fisik seseorang.

Apabila seseorang menerima body shaming, tentunya ada persepsi terhadap apa yang disampaikan oleh komentar pelaku body shaming.

2 dari 2 halaman

Menurut dokter tindakan ini akan memengaruhi body image korban.

Ilustrasi korban body shaming
Ilustrasi korban body shaming (Pixabay)

Seseorang yang cenderung mengalami kerentanan atau insecure, ia akan semakin tidak nyaman dengan bentuk tubuhnya.

Sehingga akan muncul rasa tidak percaya diri dan bisa muncul kecemasan akibat tidak nyaman dengan bentuk tubuhnya.

Baca juga: dr. Ariani Berikan Tips untuk Ajarkan Anak Berempati dan Bersosialisasi di Tengah Situasi Pembatasan

Akibatnya korban merasa cemas untuk berinteraksi, beraktivitas, hingga muncul ke arah putus asa atau gejala-gejala depresi.

Dokter mengungkapkan jika body shaming atau bullying sebagai pencetus, akan tetapi gejala maupun gangguan mental bisa bervariasi.

ilustrasi kesehatan mental remaja
ilustrasi kesehatan mental remaja (health.kompas.com)

Baca juga: Anak Memerlukan Nutrisi yang Baik Selama Pandemi, Begini Penjelasan Dr. dr. Ariani Dewi Widodo

Penjelasan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Zulvia Oktanida Syarif dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 13 Agustus 2021.

(Tribunhealth.com/Dhianti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Zulvia Oktaninda Syarif Sp.KJKesehatan MentalGangguan MentalBullyingdepresibody shaming
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved