Breaking News:

Berbahayakah Jika Berat Badan Anak Naik Selama Pandemi? Begini Tanggapan Dr. dr. Ariani Dewi Widodo

Menurut Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A(K) selama pandemi anak maupun orang dewasa rentan mengalami penambahan berat badan.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
health.kompas.com
Ilustrasi anak yang mengalami penambahan berat badan selama pandemi, simak ulasan Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A(K) 

TRIBUNHEALTH.COM - Selama pandemi keterbatasan aktivitas seingkali membuat seseorang mengalami pertambahan berat badan.

Selain terjadi pada orang dewasa, hal ini juga bisa terjadi pada anak-anak.

Dokter mengatakan jika hal ini wajar terjadi.

Dokter membenarkan jika selama masa pandemi dan PPKM berat badan cenderung naik.

Baca juga: dr. Muhammad Yusuf, Sp.OG: Awal Mula Terjadinya Infeksi HPV Biasanya Tidak Menimbulkan Gejala Apapun

Hal ini disebabkan lantaran banyak melakukan aktivitas di rumah sehingga aktivitas fisik sangat kurang.

Oleh sebab itu, kita harus ingat untuk tetap selalu bergerak meskipun di rumah saja.

ilustrasi seseorang yang mengalami kenaikan berat badan selama pandemi, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A(K) sebut wajar terjadi
ilustrasi seseorang yang mengalami kenaikan berat badan selama pandemi, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A(K) sebut wajar terjadi (pixabay.com)

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A(K) yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kemkominfo TV program Dear Doctor edisi 29 November 2021.

Banyak hal yang bisa dilakukan anak meskipun berada di rumah, asalkan orang tua mengingatkan dan memprogramkan setiap hari.

Orang tua perlu memastikan anak melakukan fase-fase bergerak.

Baca juga: dr. Muhammad Yusuf, Sp. OG Tegaskan Jika Kanker Serviks Tidak Dipengaruhi Oleh Faktor Keturunan

Orang tua bisa mencari panduan gerakan atau senam yang ada di YouTube untuk anak.

2 dari 2 halaman

Selain itu, orang tua juga bisa ikut bergerak bersama anak.

Dokter sarankan agar orang tua memberikan selingan mainan yang mungkin bisa mendorong anak untuk bergerak.

ilustrasi obesitas pada anak
ilustrasi obesitas pada anak (tribunnews.com)

Sebagai contoh adalah permainan berlari zig zag, kemudian memindahkan barang dari ujung ruangan ke ujung ruangan yang lain.

Bisa juga mengajarkana anak permainan terowongan, menurut dokter permainan ini juga banyak menggunakan otot dan tulang untuk bergerak.

Meskipun lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, anak perlu dibiasakan untuk beraktivitas fisik.

Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Berikan Tips Agar Pelaku Body Shaming Tidak Melakukan Body Shaming Lagi

Ilustrasi anak yang kurang melakukan aktivitas selama pandemi
Ilustrasi anak yang kurang melakukan aktivitas selama pandemi (tribunnews.com)

Baca juga: Begini Tips Agar Korban Body Shaming Tidak Mengalami Depresi Hingga Gangguan Mental Menurut Psikolog

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A(K) dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kemkominfo TV program Dear Doctor edisi 29 November 2021.

(Tribunhealth.com/Dhianti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comCovid-19Berat BadanDr. dr. Ariani Dewi Widodo Sp.A (K)pandemiDokter Spesialis Anak
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved