TRIBUNHEALTH.COM – Body shaming adalah suatu tindakan mempermalukan seseorang berdasarkan bentuk tubuhnya.
Tindakan body shaming dilakukan dengan membuat pernyataan kritis atau mengejek tentang kekurangan tubuh seseorang.
Berkomentar negatif tentang bentuk tubuh seseorang dapat menyakiti dan membuat malu orang lain.
Hal ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental seseorang.
Baca juga: drg. Farra Nadiya Menyampaikan Beberapa Kondisi yang Membutuhkan Tindakan Veneer Gigi
Body shaming bisa terjadi pada pria maupun perempuan dan tidak memandang usia.
Body shaming sering dilontarkan dengan nada bercanda.
Meskipun seringkali hanya bertujuan bercanda, namun mengejek fisik orang lain bisa merusak mental orang tersebut.
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Baca juga: Adakah Batasan Usia Melakukan Treatment Filler? Simak Penjelasan dr. Carryn Miranda
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Pertanyaan:
Sebenarnya apa yang menjadi batas body shaming dan ejekan biasa sebagai bentuk keakraban?
Karena ada sebagian orang yang berpendapat jika terdapat budaya atau kelompok tertentu yang kerap melontarkan candaan terkait bentuk tubuh, namun tidak ada yang tersinggung karena dianggap hal yang wajar.
Dikhawatirkan jika body shaming dapat memengaruhi psikologis seseorang.
Gina, Tinggal di Surakarta.
Baca juga: Perlunya Mengetahui Perihal Veneer Gigi yang Menjadi Perbincangan Masyarakat
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Menurut saya ukurannya adalah niat, ada intensi, dan ada keinginan.
Seseorang yang mengungkapkan atau menilai sesuatu yang berkaitan dengan tubuh seseorang dengan maksud mengejek termasuk tindakan body shaming.
Namun apabila tidak ada niat untuk mengejek dan menghina, maka tindakan tersebut bukanlah body shaming.
Bisa saja seseorang mengungkapkan pernyataan tersebut dalam rangka menasehati.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Gigi Berlubang Tidak Dilakukan Perawatan Saluran Akar? Ini Penjelasan Dokter
Sebenarnya perbedaannya adalah letak pada niatnya.
Meskipun dianggap sebagai candaan, body shaming dapat berpengaruh terhadap mental seseorang.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.