TRIBUNHEALTH.COM - Vaginismus merupakan sebuah kondisi yang membuat hubungan seksual menjadi menyakitkan bagi perempuan.
Penderita vaginismus bisa merasakan sensasi nyeri dan terbakar ketika mendapatkan penetrasi pada vagina, dilansir TribunHealth.com dari CNA.
Dr. Tan Tse Yeun menyebut, dokter mungkin menyarankan pemeriksaan panggul untuk menentukan kemungkinan infeksi saluran genital bawah atau kondisi kulit, tetapi prosedur seperti itu pada tahap perawatan ini tidak untuk semua orang.
Pemeriksaan tersebut mencakup serangkaian tes yang tentunya akan dibicarakan terlebih dulu dengan pasien.
Pemeriksaan penting untuk memberikan diagnosis yang tepat, sehingga vaginismus bisa diatasi sesuai penyebab pastinya.
Kemudian tim dokter akan merekomendasikan sejumlah perawatan yang bisa dilakukan.
Dua di antaranya adalah fisioterapi dan psikoterapi.
Fisioterapi

Baca juga: Vaginismus dan Dispareunia, 2 Penyebab Hubungan Seksual Terasa Menyakitkan pada Perempuan
Baca juga: Vaginismus pada Perempuan Berkaitan dengan Sisi Psikologis, Ginekolog Jelaskan Cara Mengatasinya
“Penilaian dasar panggul oleh fisioterapis yang berpengalaman dalam disfungsi dasar panggul adalah penting karena wanita dengan nyeri seksual kronis biasanya mengalami penurunan fungsi dasar panggul dan peningkatan ketegangan,” kata Dr. Tan.
Dalam sesi tersebut, pasien akan diajak untuk mendalami tentang alat kelamin wanita, khususnya fungsi otot di daerah panggul Anda, kata Dr. Tan.
Pasien juga dapat diberikan terapi pemaparan, yang dalam konteks ini melibatkan penetrasi bertahap, katanya.
Pasien menerima panduan langkah demi langkah di klinik dan akan diajarkan teknik manual untuk mengendurkan otot dasar panggul mereka, yang dianjurkan untuk mereka praktikkan di rumah.
Beberapa pasien mungkin menjalani biofeedback elektromiografi, yang menggabungkan penggunaan alat yang memasukkan elektroda ke otot pasien untuk membantu mereka rileks.
Baca juga: Mungkinkah Melakukan Hubungan Seksual saat Vaginismus? Simak Jawaban dr. Binsar Martin Sinaga FIAS
Baca juga: Dokter Jelaskan Tahap Pengobatan Gangguan Seksual Vaginismus yang Memengaruhi Kehidupan Seksual

Laura O'Byrne, ahli fisioterapi senior spesialis di klinik Health2U, mengatakan kepada CNA Women bahwa merawat individu dengan vaginismus memerlukan sentuhan khusus.
Menurut O'Byrne, salah satu langkah pertama untuk pulih dari vaginismus adalah belajar bagaimana "memperbaiki pernapasan Anda" karena ini terhubung ke dasar panggul.
Meskipun bernapas terdengar mudah, mengajari seseorang cara bernapas untuk bersantai bisa menjadi sulit dan memerlukan waktu.
Selain latihan manual, O'Byrne mengatakan dia juga terkadang merekomendasikan perangkat yang dapat dipakai pasangan itu di rumah.
Ohnut, misalnya, adalah tabung silikon bundar yang pas di pangkal penis pria.
Ini memiliki bagian terpisah yang dapat ditumpuk sesuai dengan seberapa dalam penetrasi yang diinginkan pasangan.
“Dia masih memiliki semacam sensasi yang kuat di sekitar penisnya tetapi itu menghentikannya untuk masuk terlalu dalam."
"Jadi ini hanya masalah mengelola gejalanya dengan cara terbaik yang kami bisa,” kata O'Byrne.
Faktor psikologis

Baca juga: Tips dr. Sylvana Evawani, Sp.KJ untuk Atasi Kecemasan Berlebih, Atur Napas dan Lakukan Relaksasi
Baca juga: Sedang Tren Anxiety Ring, Apakah Cincin Tersebut Benar-benar Bisa Hilangkan Kecemasan?
Jika tak disebabkan masalah medis, penyebab paling umum dari vaginismus adalah faktor psikologis.
Hal itu disampaikan oleh Associate Professor Tan Thiam Chye, seorang dokter kandungan dan ginekolog di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena.
“Ini perlu diskusi dengan psikolog,” kata Assoc Prof Tan.
Kebetulan, studi KKH baru-baru ini tentang disfungsi seksual wanita, menemukan bahwa mayoritas wanita yang memiliki fungsi seksual rendah juga melaporkan gejala depresi atau kecemasan.
Menguraikan, Dr. Tan dari KKH mengatakan bahwa “seringkali, pengalaman seksual subjektif, pikiran, emosi, dan perilaku seseorang berperan dalam berkontribusi pada kesulitannya”.
"Terapi psikologis dapat berguna dalam membantu mereka mengeksplorasi dan mengelola faktor-faktor ini," tambahnya.
"Tujuannya adalah untuk membantu pasien dan pasangannya mengatasi kesulitan mereka, mempelajari strategi mengatasi yang membantu dan mengubah keyakinan negatif tentang fungsi seksual dan seksualitas," kata Dr. Tan.
“Tidak semua pasien membutuhkan atau termotivasi untuk menjalani psikoterapi."
"Tetapi penyediaan sesi konseling seksologis singkat masih bermanfaat bagi sebagian besar pasangan...,” kata Dr. Tan.
(TribunHealth.com/Nur)