TRIBUNHEALTH.COM - Sebenarnya tidak banyak orang memiliki mental yang benar-benar sehat.
Gangguan pada mental seseorang tidak hanya halusinasi saja, tetapi delusi juga menjadi gangguan mental serius.
Baik halusinasi maupun delusi terjadi ketika otak memproses suatu hal yang sebenarnya tidak terjadi.
Delusi dan halusinasi kerap disalah artikan sebagi hal yang sama, dan ternyata keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.
Delusi adalah keyakinan yang dipegang secara kuat namun tidak akurat, dimana keyakinan tersebut tanpa bukti.

Baca juga: Psikolog Ungkap Pernikahan Dini Memicu Gangguan seperti Baby Blues hingga Postpartum Depression
Misalnya seseorang merasa diikuti oleh orang lain, merasa menjadi target dicelakai, atau merasa menjadi target di santet oleh orang lain.
Perbedaan antara delusi dan halusinasi ialah sebagai berikut:
Halusinasi adalah indra melihat namun yang dilihat bukan yang seharusnya dilihat.
Misalnya jendela tampak makhluk halus, atau benda-benda lain.
Halusinasi lain misalnya terlinga terasa ada yang berbicara.
Sedangkan delusi lebih ke keyakinan yang salah.
Baca juga: Mengingat Pentingnya Fungsi Ginjal Bagi Tubuh, Berikut Cara Menjaga Ginjal Agar Tetap Sehat
Misalnya merasa dirinya diikuti oleh seseorang, dirinya diomongin orang atau merasa dirinya sebagai seseorang yang hebat menjadi orang pilihan.
Mungkinkah seseorang yang mengalami delusi tidak bisa disembuhkan?
Berikut adalah penjelasan Adib Setiawan, S.Pdi., M.Psi. (Psikolog di www.praktekpsikolog.com). Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Kini dirinya telah memiliki sebuah yayasan yang bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Saat ini yayasan yang Adib dirikan telah tersebar di berbagai wilayah.
Ia bertugas di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia Cabang Tangsel.
Baca juga: Sikat Gigi Kurang Tepat Bisa Sebabkan Gigi Berlubang, Begini Penjelasan drg. Zaida Dahlia Wattimena
Saat ini juga menjadi Koordinator untuk cabang Bintaro-Jaksel, Rawamangun-Jaktim, Pondok Aren-Tangsel, Cileungsi-Perbatasan Bogor Bekasi, Semarang, Makassar dan Surabaya.
Sebelum berpraktek di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, ia sempat praktek di Yayasan Cinta Harapan Indonesia selama kurang lebih 3 tahun.
Riwayat Pendidikan Adib Setiawan:
- S1 Psikolog UIN Jakarta 2001-2005
- S2 Profesi Psikolog Universitas Tarumanegara Jakarta 2007-2009
Pengabdian Masyarakat:
- Relawan medis di Rumah Sakit Dr. Suyoto Kementerian Pertahanan pada 2020 selama 2 bulan
Baca juga: Mata Katarak Bisa Ditimbulkan oleh Beberapa Penyebab, Tak Hanya karena Penuaan
- Relawan bencana alam di Selat Sunda bidang psikologi pada Desember 2018 - Januari 2019
- Relawan psikolog di Yayasan Cinta Harapan Indonesia Autism Center 2008-sekarang
Profil lengkap Adib Setiawan, S.Pdi., M.Psi. bisa dilihat disini.
Pertanyaan:
Mungkinkah seseorang yang mengalami delusi tidak bisa disembuhkan pak?
Anggra, Solo
Adib Setiawan, S.Pdi., M.Psi. menjawab:
Delusi bisa sembuh tentunya dengan membangunkan kesadaran yang benar.
Berpikir logis dan realistis membuat orang terhindar dari delusi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)