TRIBUNHEALTH.COM - Aktivitas pekerjaan yang tinggi seringkali membuat waktu tidur menjadi terganggu.
Sehingga membuat seseorang menjadi lebih memilih begadang dan mengganti wkatu tidur di malam hari pada keesokan harinya.
Cara tersebut biasa dinamakan dengan istilah membayar hutang tidur.
Baca juga: Insomnia Lebih Banyak Terjadi pada Wanita, Apa Solusi Dokter untuk Mengatasinya?
Apakah hal tersebut diperbolehkan dokter?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Rimawati Tedjasukmana memberikan tanggapannya.

Menurut penjelasannya, bila kebiasaan tersebut dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang lama tidak menjadi masalah.
Namun bila tidak, begitu waktu untuk tidur siangnya terlalu banyak, maka malamnya menjadi tidak bisa tidur.
Baca juga: Dampak Sinar Biru Gadget yang Menganggu Kualitas Tidur, Begini Penjelasan Dokter
Sehingga justru bisa menimbulkan Insomnia.
Mengingat, tidur ditentukan oleh 2 sistem.

Yaitu sistem jam biologis, mengatur waktu tidur dan bangun yang dipengaruhi oleh matarahari serta sistem hutang tidur.
"Jadi kalau hutangnya sudah dibayar dengan tidur beberapa kali pada siang hari, maka pada malam hari tidurnya menjadi sedikit dan tidak bisa tidur," ucap Rimawati.
Penyakit yang Timbul Akibat Kurang Tidur
berikut beberapa penyakit yang bisa terjadi akibat waktu tidur berkurang dalam jangka waktu yang lama.
Di antaraya seperti:
- Hipertensi
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Jelaskan Kebutuhan Tidur Tiap Kelompok Usia Berbeda, Bayi Butuh Belasan Jam

- Diabetes
- Jantung
- Stroke
- Demensia
- Bahkan kanker.
Kebutuhan Tidur Berdasarkan Usia
Menurut penuturannya, pada setiap golongan usia membutuhkan waktu tidur yang berbeda-beda.
Pada bayi membutuhkan waktu hingga 16 jam per hari.

Lalu pada usia anak membutuhkan waktu tidur 10 sampai 12 jam.
Sementara seseorang yang berusia dewasa, di atas 20 tahun dianjurkan untuk tidur selama 6 hingga 8 jam.
Sehingga semakin bertambahnya usia, maka akan semakin berkurang kebutuhan tidur.
Baca juga: dr. Andreas Prasadja Jelaskan Wajar Sesekali Sulit Tidur, Kapan Bisa Disebut Insomnia?
Namun perlu diketahui juga, bahwa setiap golongan umur terdapat variasinya.
"Jadi ada orang yang tidurnya 6 jam saja cukup, tetapi ada juga orang yang tidurnya 8 jam baru cukup."
"Sehingga setiap individu beda-beda," kata Rimawati.
Baca juga: Pisang Dipercaya Bisa Atasi Insomnia, Mitos atau Fakta? Simak Penjelasan Dokter Berikut Ini
Penjelasan Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Rimawati Tedjasukmana ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Minggu, 31/10/2021.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)