TRIBUNHEALTH.COM - Gusi rentan bermasalah sama halnya dengan gigi.
Masalah yang paling umum dikeluhkan adalah pembengkakan gusi.
Penyebab gusi bengkak sangat beragam, mulai dari yang ringan hingga kondisi medis yang serius.
Gejala yang dialami oleh penderita gingivitis tidak langsung menunjukkan gejala yang cukup parah.
Beberapa tahapan gejala yang akan dialami penderita gingivitis.
Awalnya gingivitis tidak menunjukkan gejala yang membuat gusi dan gigi terasa nyeri.

Baca juga: Adakah Batasan Waktu yang Tepat Melepas Kawat Gigi? Berikut Penjelasan drg. Munawir
Gejala awal pada gingivitis merupakan tanda kemerahan dan pembengkakan di sekitar gusi.
Banyak faktor penyebab terjadinya gusi bengkak yakni:
- Karies gigi atau gigi yang berlubang besar
Dimana infeksi tersebut dikarenakan gigi berlubang, kemudian menjalar hingga ke akar, berimbas menjadi infeksi dan akhirnya terjadi pembengkakan gusi.
- Akses pada gusi itu sendiri
Apabila terdapat karang gigi yang menumpuk lama dan kurang bersih pada daerah tersebut.
Baca juga: dr. Tan Shot Yen: Masak Menggunakan Santan Instan Sama Saja Terjebak dengan Makanan Berproses
Sehingga menimbulkan infeksi, aktifitas-aktifitas tinggi dan menimbulkan bengkak atau gingivitis.
- Adanya food impaction
Gigi tidak berlubang dan tidak ada penumpukan karang gigi, mungkin posisi gigi kurang baik.
Misalnya gigi berjejal atau gigi miring.
Dengan keadaan tersebut sangat rentan sekali sisa-sisa makanan retentif di daerah tersebut.
Jadi, akan berpotensi terjadinya peradangan pada gusi.
Baca juga: Kebiasaan Merokok Mengakibatkan Sel dan Jaringan Tubuh Rusak, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Paru
Awalnya mungkin peradangan, tetapi lama-kelamaan apabila teriritasi secara terus-menerus bisa menyebabkan gusi bengkak atau infeksi yang menyebabkan adanya abses pada gingival.
Pada kasus-kasus tersebut, akan dilihat penyebabnya.
Jika dikarenakan gigi berlubang, maka akan dilakukan perawatan gigi berlubang.
Tetapi jika dikarenakan adanya karang gigi, akan dirawat akan dibersihkan karang giginya.
Apabila ada kecenderungan posisi yang tidak baik, dalam jangka panjangnya lebih baik mengoreksi posisi gigi yang tidak benar.
Baca juga: dr. Haidar: Umumnya Pasien Akan Mengetahui Menderita Kanker setelah Memasuki Stadium Akhir
Karena terkadang kondisi sudah bagus dan tidak ada infeksi, tetapi rentan terjadi kembali.
Ada baiknya untuk jangka panjang juga mengoreksi gigi yang mengalami mal-posisi.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan drg. Citra Paramita Sp.Ort. Seorang dokter spesialis ortodontis. Sabtu (19/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)