TRIBUNHEALTH.COM - Pembesaran kelenjar prostat bersifat natural dan alamiah.
Hal ini karena terjadi ketidakseimbangan hormonal pada seorang pria dengan usia yang semakin tua.
Dimana hormon testosteron turun dan terdapat gangguan hormonal.
Baca juga: dr. Nadya: Sinar UV B di Indonesia Mencapai Tingkat 10 dan 11, Baiknya Tak Terpapar Terlalu Lama
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Urologi, dr. Rizki Muhammad Ihsan Sp.U yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Healthy Talk edisi 06 November 2021.
Serta adanya proses kematian sel yang terganggu.

Sehingga sel yang sudah saatnya mati menjadi tidak mati dan semakin bertumbuh.
Dokter menuturkan jika penyebabnya adalah proses alami.
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan terjadinya gangguan prostat adalah sindrom metabolik.
Seperti sakit gula atau diabetes melitus, hipertensi, hiperkolesterolemia, trigliserida tinggi, dan obesitas.
Baca juga: Vitamin D Berfungsi Mempertahankan Kalsium di Tubuh, Dokter Ingatkan untuk Konsumsi sesuai Anjuran
Serta faktor pencetus terjadinya karsinogenik seperti kebiasaan merokok yang menyebabkan dapat meningkatkan seseorang terkena penyakit tersebut.
Selain itu faktor keturunan juga tidak bisa kita hindari.
Bagi keluarga yang memiliki riwayat kanker, tentunya tindaklanjutnya akan berbeda.

Dimana perlunya dilakukan screening untuk mendeteksi terjadinya kanker prostat.
Sehingga disarankan untuk cek PSA atau prostate spesific antigen pada seorang pria.
Pemeriksaan PSA pada laki-laki normal disarankan pada usia 50 tahun dan dilakukan screening general check up.
PSA merupakan protein yang dikeluarkan dari prostat.
Baca juga: drg. Arifah : Selama Pandemi, Hanya Kasus Emeregncy Saja yang Tetap Ditangani oleh Dokter Gigi
Apabila menunjukkan angka yang tinggi, maka ada dugaan terjadinya gangguan prostat.
Baik terjadinya prostatitis, BPH, atau kanker prostat.
Inilah mengapa dokter sarankan untuk melakukan screening.

Jika faktor keluarga berpotensi terjadi kanker prostat maka disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan lebih cepat pada usia 45 tahun.
Penjelasan Dokter Spesialis Urologi, dr. Rizki Muhammad Ihsan Sp.U dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Healthy Talk edisi 06 November 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.