TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa negara sudah mulai melakukan vaksinasi terhadap anak usia 5-11 tahun, yang sebelumnya tak mendapat prioritas vaksinasi Covid-19.
Di tanah air sendiri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah memberikan izin penggunaan darurat untuk Sinovac, untuk digunakan pada anak berusia 6-11 tahun.
Hingga berita ini diturunkan, vaksin lain seperti Pfizer dan Moderna belum mendapatkan izin serupa.
Berbeda, FDA alias BPOM Amerika Serikat (AS) telah merekomendasikan penggunaan kedua vaksin tersebut untuk anak usia 5-11 tahun.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS juga sudah memberikan izin terakhir bagi anak-anak usia 5 hingga 11 tahun untuk mendapatkan dosis vaksin ukuran anak yang dibuat oleh Pfizer dan mitranya BioNTech, Selasa (3/11/2021).
Baca juga: Disuntik Vaksin Covid-19 dengan Dosis Lebih Kecil, Bagaimana Respon Imun Anak Usia 5-11 Tahun?
Baca juga: Indonesia Terima Hibah Vaksin Sinovac dari RRT, Bukti Pemerintah Menjamin Ketersedian Vaksin

Vaksinasi untuk anak masih mengundang berbagai pertanyaan karena tergolong baru.
Dihimpun TribunHealth.com dari Independent, Selasa (3/11/2021), berikut ini adalah pertanyaan seputar vaksin Covid-19 untuk anak.
APAKAH DOSIS ANAK-ANAK SAMA DENGAN DOSIS ORANG DEWASA?
Tidak. Anak-anak usia 5 hingga 11 tahun akan menerima sepertiga dari dosis yang diberikan kepada remaja dan orang dewasa.
Itu berarti 10 mikrogram per suntikan untuk anak-anak, dibandingkan dengan 30 mikrogram per suntikan untuk semua orang berusia 12 tahun ke atas.
Seperti orang lain, anak-anak yang lebih muda akan mendapatkan dua suntikan dalam tiga minggu terpisah.
SEBERAPA BAIK SUNTIKAN BEKERJA?
Dalam sebuah penelitian, vaksin pediatrik Pfizer terbukti hampir 91% efektif dalam mencegah infeksi simtomatik.
Anak-anak yang divaksinasi mengembangkan tingkat antibodi pelawan virus sekuat remaja dan dewasa muda yang menerima dosis kekuatan penuh.
APAKAH ADA EFEK SAMPING?

Baca juga: Munculnya Reaksi setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Belum Tentu Alergi, Perlu Konsultasi Dokter
Baca juga: Ilmuwan Oxford Dikabarkan Mulai Modifikasi Vaksin Corona, Bakal Targetkan Varian Delta Secara Khusus
Dalam uji coba, anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun mengalami beberapa reaksi pasca-suntikan yang mengganggu, termasuk lengan yang sakit dan kelelahan, mirip dengan remaja dan dewasa muda tetapi cenderung tidak mengalami demam.
Secara keseluruhan, penelitian ini melibatkan 4.600 anak-anak, 3.100 di antaranya diberi vaksin dan sisanya diberi suntikan dummy.
FDA tidak menemukan masalah keamanan.
BAGAIMANA DENGAN MASALAH LANGKA?
Puluhan juta dosis yang lebih besar telah diberikan dengan aman kepada orang Amerika berusia 12 tahun ke atas.
Satu efek samping serius yang sangat langka telah terungkap, yakni peradangan jantung.
Reaksi langka ini kebanyakan terjadi pada pria muda atau remaja laki-laki, biasanya setelah dosis kedua, dan cenderung cepat pulih.
Untuk menempatkan risiko dalam konteks, dokter mengatakan infeksi Covid dapat menyebabkan peradangan jantung yang lebih serius.
Satu teori adalah bahwa testosteron dan pubertas berperan, itulah sebabnya para ahli memperkirakan risiko apa pun pada anak-anak yang lebih muda akan lebih rendah.
Baca juga: Pandemi Belum Selesai, Penggunaan Masker dan Vaksinasi Jadi Kunci untuk Memutus Penularan
Baca juga: Sudah Divaksin, Eks Menlu AS Meninggal Akibat Covid-19, Ahli: Bukan Berarti Vaksin Tak Bekerja

BAGAIMANA JIKA ANAK SAYA AKAN ULANG TAHUN ke-12?
CDC mengatakan anak-anak harus mendapatkan dosis yang tepat untuk usia mereka pada hari vaksinasi.
Jadi jika seorang anak mendapat dosis 10 mikrogram untuk suntikan pertama dan kemudian berusia 12 tahun, suntikan kedua harus menjadi dosis 30 mikrogram.
APAKAH SAYA HARUS MENUNGGU ULANG TAHUN KE-12 SEHINGGA KEDUANYA ADALAH DOSIS YANG LEBIH BESAR?
Dokter anak mengatakan untuk tidak menunda vaksinasi karena dosis ukuran anak efektif pada kelompok usia tersebut.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)