TRIBUNHEALTH.COM - Seseorang yang memiliki kebiasaan merokok sejak lama seringkali merasa kesulitan untuk berhenti dari kebiasaan tersebut.
Tak heran, bila perokok tersebut bersedia melakukan berbagai cara untuk bisa menjauhi kebiasaan yang dikenal tidak sehat itu.
Jika telah berupaya dengan berbagai cara tidak segera memberikan hasil, biasanya barulah berkunjung ke dokter.
Baca juga: Bahaya Kandungan Rokok pada Tubuh, dr. Mukhtar Ikhsan, Sp. P(K) Sampaikan Hal Ini
Salah satu dokter spesialis yang umum menangani kecanduan dalam merokok adalah dokter spesialis paru.
Adalah dr. Mukhtar Ikhsan, Sp. P(K), dokter yang biasa mengatasi perokok aktif bila ingin berhenti merokok.
Menurutnya terdapat beberapa tahap yang perlu diikuti bila pasien ingin berhenti merokok.

Baca juga: Infeksi Saluran Kemih Kerap Terjadi pada Wanita, dr. Rizki Muhammad Ihzan, Sp. U Ungkap Alasannya
Tahapan tersebut biasa dinamakan dengan tahapan "5 A". Yaitu:
1. Menanyakan secara detail alasan berhenti merokok
2. Menanyakan berapa lama sudah merokok
3. Memberikan anjuran

4. Memberikan rencana program berhenti merokok selanjutnya
5. Memberikan evaluasi selama program dijalankan.
Tahapan diatas berlangsung sesuai dengan masing-masing kondisi pasien.
Baca juga: Skrining Dini pada Perokok dan Mantan Perokok Bisa Kurangi Kematian Akibat Kanker Paru-paru
Karena penyembuhan sangat bergantung dengan motivasi pasien dan lingkungan yang mendukung pasien.
"Bila pasien ingin berhenti merokok, tetapi lingkungan sekitar belum mendukung maka akan membutuhkan waktu yang lebih lama," ungkap Mukhtar.
Kerjasama Tim Dokter

Lebih lanjut, selain dokter spesialis paru, pasien juga perlu berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Seperti dokter spesialis kesehatan jiwa, psikolog, dan rehabilitasi medik.
Baca juga: dr. Bayu Winarno, Sp.OG: Ibu Hamil yang Positif COVID-19 Diharapkan Sudah Sembuh Sebelum Persalinan
Dibentuknya tim dokter secara lengkap diperlukan, agar dapat memberikan penanganan secara komprehensif kepada pasien.
Mengingat seorang perokok yang ingin berhenti merokok, dibutuhkan motivasi yang sangat kuat.
"Nah untuk memaintenance motivasi ini, terkadang dibutuhkan bantuan seorang dokter spesialis kejiwaan," ujar Mukhtar.

Baca juga: Apakah Stres Memicu Terjadinya Tekanan Darah Tinggi? Begini Jawaban dr. Muhammad Fiarry Fikaris
Terlebih lagi bila pasien dalam masa pemulihan timbul gejala Withdrawal.
Kondisi tersebut ditandai dengan rasa sedih, frustasi, hingga depresi.
Tak hanya dokter spesialis jiwa dan paru saja, dokter rehab medik juga dibutuhkan dalam menangani pemulihan seorang perokok aktif.
Dokter rehab medik ini, berperan dalam memberikan exercise terapi kepada para pasien yang ingin berhenti merokok.
Baca juga: Penelitian Terbaru Sebut Perokok Lebih Berisiko Masuk Rumah Sakit dan Meninggal Akibat Covid-19
Penjelasan Dokter Spesialis Paru Konsultan, dr. Mukhtar Ikhsan, Sp. P(K) ini dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Selasa (1/6/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)