TRIBUNHEALTH.COM - Menggunakan obat kumur bisa dilakukan sebagai alternatif tambahan untuk merawat gigi.
Namun treatmen ini tidak menggantikan sikat gigi dan dental floss, dilansir TribunHealth.com dari laman American Dental Association (ADA), Jumat (22/10/2021).
Secara garis besar, ada dua jenis obat kumur: kosmetik dan terapeutik.
Obat kumur kosmetik untuk sementara dapat mengendalikan bau mulut dan meninggalkan rasa yang menyenangkan, tetapi tidak memiliki aplikasi kimia atau biologis di luar manfaat sementaranya.
Misalnya, jika suatu produk tidak membunuh bakteri yang terkait dengan bau mulut, maka manfaatnya dianggap semata-mata kosmetik.
Baca juga: drg. Anastasia : Disarankan Membuat Obat Kumur Sendiri Menggunakan Bahan Herbal
Baca juga: Menjaga Restorasi Gigi dengan Menyikat Gigi dan Sering Berkumur Setelah Makan

Obat kumur terapeutik, sebaliknya, memiliki bahan aktif yang dimaksudkan untuk membantu mengendalikan atau mengurangi kondisi seperti bau mulut, radang gusi, plak, dan kerusakan gigi.
Bahan aktif yang dapat digunakan dalam obat kumur terapeutik meliputi:
- Setilpiridinium klorida;
- Klorheksidin;
- Minyak esensial;
- Fluor;
- Peroksida.
Baca juga: Cara Menyembuhkan Gigi Sensitif dengan Berkumur, Simak Ulasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen

Cetylpyridinium chloride dapat ditambahkan untuk mengurangi bau mulut.
Baik chlorhexidine dan minyak esensial dapat digunakan untuk membantu mengendalikan plak dan gingivitis.
Fluoride adalah agen yang terbukti dalam membantu mencegah pembusukan.
Sementara peroksida hadir dalam beberapa obat kumur pemutih.
Obat kumur terapeutik tersedia baik yang dijual bebas maupun dengan resep dokter, tergantung pada formulasinya.
Misalnya, obat kumur yang mengandung minyak esensial tersedia di toko, sedangkan obat kumur yang mengandung klorheksidin hanya tersedia dengan resep dokter.
Manfaat dan penggunaan
Seperti pembersih interdental, obat kumur menawarkan manfaat menjangkau area yang tidak mudah dijangkau oleh sikat gigi.
Pertanyaan apakah akan berkumur baiknya dilakukan sebelum atau sesudah menyikat, mungkin tergantung pada preferensi pribadi.
Namun, untuk memaksimalkan manfaat dari produk perawatan mulut yang digunakan, produsen dapat merekomendasikan pesanan khusus untuk penggunaannya, tergantung pada bahannya.

Baca juga: drg. Sri Pamungkas Sigit Sarankan Menggunakan Sikat Gigi yang Disesuaikan dengan Ukuran Rongga Mulut
Baca juga: Kesehatan Gigi dan Mulut yang Optimal, Berawal dari Pemilihan Sikat Gigi yang Tepat
Misalnya, beberapa bahan pasta gigi (seperti kalsium hidroksida atau aluminium hidroksida) dapat membentuk kompleks dengan ion fluorida dan mengurangi efektivitas obat kumur.
Oleh karena itu, pembilasan yang kuat dengan air dapat direkomendasikan setelah menyikat dan sebelum membilas jika bahan-bahan ini ada.
Obat kumur tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 6 tahun.
Refleks menelan mungkin tidak berkembang dengan baik pada anak-anak ini, dan mereka mungkin menelan obat kumur dalam jumlah besar, yang dapat memicu efek samping.
Beberapa yang sering terjadi seperti mual, muntah, dan keracunan (karena kandungan alkohol dalam beberapa obat kumur).
Periksa label produk untuk tindakan pencegahan khusus dan rekomendasi usia.
Baca berita lain tentang kesehatan gigi dan mulut di sini.
(TribunHealth.com/Nur)