TRIBUNHEALTH.COM - Naiknya asam lambung bisa dialami oleh berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orangtua.
Asam lambung merupakan cairan yang diproduksi oleh lambung, tidak berwarna, encer, dan bersifat asam.
Asam lambung adalah munculnya rasa terbakar pada dada akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Cairan asam lambung memiliki fungsi untuk membantu dalam mencerna protein, mencegah infeksi, mencegah keracunan makanan, serta memastikan penyerapan vitamin B12.
Kadar asam lambung yang naik bisa menyebabkan pH atau kadar keasaman lambung menjadi tinggi.

Baca juga: dr. Olivia : Prinsip Utama Dermapen dengan Membuat Luka Kecil dan Berjumlah Banyak
Sehingga dapat mengakibatkan tubuh mengalami gangguan pada pencernaan, kerongkongan, dan mulut.
Naiknya asam lambung bisa ditandai dengan beberapa gejala.
Salah satu gejala khas dari asam lambung adalah munculnya rasa panas pada bagian dada.
Produksi asam lambung yang berlebihan dapat merusak fungsi dan kondisi lambung.
Meskipun asam lambung tidak menyebabkan kematian, bukan berarti keadaan tersebut boleh disepelekan.
Apabila asam lambung tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, maka bisa menyebabkan berbagai komplikasi pada kesehatan penderitanya.
Baca juga: Beberapa Hal yang Harus Dihindari setelah Tindakan Laser CO2, Menurut Saran Dokter
Pada dasarnya penderita asam lambung meskipun telah sembuh dari suatu gejala yang parah, dapat mengalami kekambuhan berulang.
Sehingga ia tetap harus menjaga dietnya, karena kekambuhan asam lambung ini bisa terjadi kapan saja jika pola makan tidak benar.
Pada penderita asam lambung tidak hanya jenis maknanan saja yang diperhatikan, namun juga pada jumlah, dan frekuensinya.
Makanan yang baik dikonsumsi untuk penderita asam lambung adalah yang bertekstur lembut dan tidak terlalu keras.
Makanan pokok berupa nasi atau yang lain, masaklah dengan kandungan air yang lebih dari biasanya, sehingga tekstur lebih lembut.
Baca juga: Kebotakan Bisa Terjadi Akibat Peradangan Kulit Kepala yang Tidak Segera Diobati
Minuman yang harus dihindari adalah kafein, minuman bersoda dan beralkohol, coklat dan olahannya, beras ketan dan olahannya.
Beberapa makanan yang harus dihindari adalah makanan pedas, buah-buahan yang asam dan megandung gas (jeruk, tomat, strawberry, nangka, durian). sayuran mentah (masak dulu sayuran sebelum dimakan hingga lebih empuk dan mudah dicerna), asyuran mengandung gas (kol, brokoli, kobis), roti yang mengandung bahan pengembang jangan dikonsumsi saat perut kosong.
Cara menambah berat badan bagi penderita asam lambung dengan cara makan porsi kecil tapi sering.
Meskipun ingin segera menaikkan berat badan, tidak benar jika pasien yang sembuh dari asam lambung langsung makan dalam jumlah besar.
Baca juga: Bagian Tubuh yang Sering Terpapar Sinar Matahari Beresiko Memiliki Permasalahan Kulit
Karena penderita asam lambung jika makan dalam jumlah besar dapat menimbulkan tekanan dalam perut dan menyebabkan muntah (refluks).
Aturan makan bagi pnederita asam lambung yang ingin menambah berat badan ialah makan yang biasanya 3 kali makan utama dan 2 kali snack dalam sehari, gantilah dengan misalnya 5 kali makan utama dan 2 kali snack.
Makan cukup sekitar 4-5 sendok makan setiap kali makan, senyaman perut anda rasakan dan berhentilah sebelum kenyang, anda bisa makan lagi 2 atau 3 jam kemudian.
Selain makanan, apakah ada hal yang harus dihindari penderita asam lambung?
Berikut adalah penjelasan Winda Irwanti, seorang Ahli Gizi Profesional.
Baca juga: Perlu Diketahui, Lapisan Terluar Gigi akan Menipis Seiring dengan Bertambahnya Usia
Winda Irwanti merupakan lulusan sarjana dari Universitas Gadjah Mada, dengan jurusan S1 Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran.
Setelah lulus dari pendidikan sarjana, ia melanjutkan pendidikan S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, minat Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada.
Pada tahun 2011 sampai dengan sekarang ia adalah seorang dosen pada Program Studi Gizi di Universitas Alma Ata Yogyakarta.
Kemudian pada tahun 2012 sampai tahun 2015 beliau menjadi Ketua Program Studi Gizi Universitas Alma Ata.
Selain itu, dari tahun 2019 sampai dengan sekarang ia juga berperan sebagai konsultan food product pada beberapa industri kuliner di Yogyakarta.
Baca juga: Dr. drg. Munawir Sebut Gigi Tidak Rapi Dapat Menyebabkan Permasalahan pada Mulut
Profil lengkap Winda Irwanti bisa dilihat disini.
Pertanyaan:
Selain makanan, apakah ada hal yang harus dihindari penderita asam lambung bu?
Anggra, Solo
Winda Irwanti menjawab:
Hindari berbaring setelah makan.
Duduklah sekitar 1 jam setelah anda makan, baru bisa berbaring atau tidur.
Langsung berbaring setelah makan dapat menyebabkan refluks.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)