Breaking News:

Meskipun Bukan Ciri Spesifik, Nyeri Dada Bisa Menjadi Tanda-tanda Serangan Jantung

Adanya sumbatan pada pembuluh darah yang seharusnya bertugas memberikan makan ke otot jantung, atau bisa disebut dengan pembuluh darah koroner.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
grid.id
ilustrasi nyeri dada 

TRIBUNHEALTH.COM - Serangan jantung disebabkan karena adanya sumbatan pada pembuluh darah yang seharusnya bertugas memberikan makan ke otot jantung, atau bisa disebut dengan pembuluh darah koroner.

Dengan bertambahnya waktu dan bertambahnya usia, adanya masalah lain seperti darah tinggi atau diabetes gampang menimbun kolesterol atau lemak-lemak yang mengisi pembuluh darah.

Dimana pembuluh darah mulai kekurangan fungsi, dan diameternya semakin lama akan semakin sempit.

Pada saat itu, kondisi-kondisi yang sangat diharapkan dapat mensuplay darah dengan baik, terkadang pada pembuluh darah sudah terjadi penempelan plak kolesterol.

ilustrasi nyeri dada
ilustrasi nyeri dada (grid.id)

Baca juga: Mengapa Kesehatan Mental Perlu Diperhatikan? Begini Tanggapan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.

Sehingga pembuluh darah darah tidak bisa mensuplay dengan bagus.

Akibatnya mulai muncul keluhan nyeri dada, disebut dengan angina atau biasa dikenal dengan angin duduk.

Jika sumbatan tersebut hanya bersifat parsial, hanya sebagian yang tertutup maka nyeri dada bisa hilang timbul.

Berbeda dengan pembuluh darah tertutup sempurna, tiba-tiba pembuluh darah mampet maka akan terjadi serangan jantung.

Pembuluh darah mampet mengakibatkan nyeri dada yang terus-menerus.

Sehingga penderita mulai cemas, keluar keringat dingin, bahkan bisa kehilangan kesadaran akibat gangguan irama jantung.

Baca juga: dr Handayani Puspa Sebut Berbagai Perawatan yang Perlu Dilakukan untuk Mendapatkan Wajah Mochi Skin

2 dari 3 halaman

Gejala penyakit jantung sangat banyak sekali, tapi yang paling sering adalah nyeri dada.

Yang menjadi masalah ialah, ketika merasa nyeri dada sebenarnya sudah terjadi sumbatan pada pembuluh darah.

Bisa saja proses terjadinya serangan jantung atau malah menuju kondisi yang lenih berat.

Semua sudah dimulai sejak merasakan nyeri dada.

Tidak ada gejala sebelumnya selain keluhan nyeri pada dada.

Bahkan keluhan nyeri dada pun tidak spesifik.

Baca juga: dr. Ayuthia Sedyawan Jelaskan soal Minum Air Dingin saat Olahraga, Benarkah Bisa Rusak Jantung?

Keluhan nyeri dada bisa diakibatkan karena adanya masalah pada paru-paru, jantung, bahkan lambug.

Seringkali keluhan nyeri yang dirasakan pun bisa tumpang-tindih.

Pabila tidak bisa memberikan keluhan yang spesifik dan nyeri yang dirasa sudah tidak benar atau semakin berat, bisa dikarenakan dari paru-paru, jantung bahkan lambung.

Karena tidak bergejala, orang-orang seringkali menganggap situasinya tidak membahayakan atau tidak dianggap serius.

3 dari 3 halaman

Dikarenakan tidak menimbulkan gejaka, serangan jantung termasuk menakutkan.

Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari ketika Melakukan Pemasangan Clear Aligner menurut drg. Farra Nadiya

Banyak yang tidak merasakan apapun, tetapi tiba-tiba meninggal karena serangan jantung.

Nyeri dada yang dirasa jika memiliki gangguan pada jantung ialah seperti tertindih, terasa sesak, dan rasa tertekan pada dada.

Seringkali rasa nyeri tersebut menjalar hingga ke lengan bahkan ke punggung.

Keluhan nyeri akan semakin berat ketika beraktivitas atau melakukan tindakan-tindakan tertentu yang membutuhkan oksigen dalam jumlah yang besar.

Keluhan yang dirasa tersebut akan berkurang jika beristirahat.

Tetapi gejala ini tidak khas untuk orang yang berusia lanjut diatas 60 tahun, wanita, penderita diabetes atau gangguan-gangguan neuropati yang lain.

Ini disampaikan pada channel YouTube Warta Kota, bersama dengan dr. Andreas Sumargo, Sp.JP. Seorang dokter spesialis penyakit jantung dari Rumah Sakit Sint Carolus Summarecon Serpong. Sabtu (26/9/2020)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comSerangan JantungKesehatan JantungPenyakit Jantungdr. Andreas Sumargo Sp.JP.Jantung Koroner
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved