TRIBUNHEALTH.COM - Demensia bukanlah suatu penyakit, melainkan kumpulan gejala yang diakibatkan oleh kerusakan otak.
Demensia merupakan istilah umum yang merujuk pada kehilangan memori, serta hilangnya kemampuan bahasa, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir lainnya.
Ketika hal ini cukup mengganggu kehidupan seseorang, dia bisa dianggap menderita demensia, sebagaimana diberitakan Express, Rabu (1/9/2021).
Ada beberapa penyebab demensia, dimana Alzheimer menjadi penyebab paling umum.
Ada beberapa tanda peringatan demensia, tetapi sebuah studi baru telah mengidentifikasi penanda potensial baru terkait kondisi ini.
Baca juga: Demensia Bisa Picu Perubahan Perilaku pada Tahap Lanjut, Salah Satunya Lakukan Aktivitas Berulang
Baca juga: Belum Tentu Gangguan Jiwa, Dokter Sebut Perubahan Perilaku pada Orang Bisa Disebabkan Demensia Berat
Ketidakmampuan untuk mendeteksi ucapan di lingkungan yang bising adalah ciri dari gangguan pendengaran dan peneliti Oxford sekarang percaya itu terkait dengan demensia.
Dalam sebuah penelitian terhadap 82.000 orang, 1.285 orang mengembangkan demensia.
Dan peneliti menemukan orang yang kesulitan mendengar percakapan di lingkungan yang bising lebih mungkin terkena penyakit tersebut.
Studi ini mengikuti orang berusia di atas 60 tahun selama 11 tahun.
Penulis utama Dr Jonathan Stevenson mengatakan, “kesulitan mendengar ucapan dalam kebisingan latar belakang adalah salah satu masalah paling umum bagi orang-orang dengan gangguan pendengaran terkait usia."
"Ini adalah studi pertama yang menyelidiki hubungannya dengan demensia pada populasi besar."
Orang yang kesulitan mendengar di lingkungan yang bising hampir dua kali lebih mungkin terkena demensia dibandingkan mereka yang tidak kesulitan mendengar teman di bar (misalnya).
Bahkan orang-orang yang berkinerja lebih baik, tetapi masih “tidak cukup”, memiliki risiko 61 persen lebih tinggi.
Studi ini tidak menyimpulkan apakah masalah pendengaran menyebabkan demensia atau hanya gejala, dan para ahli juga terbagi dalam hal ini.
Siapa pun yang berjuang dengan masalah pendengaran disarankan untuk berbicara dengan dokter karena bisa menjadi gejala pendahulu demensia.
Selain menurunnya pendengearan, apa saja tanda-tanda peringatan demensia?
Baca juga: Simak Pedoman WHO untuk Kurangi Risiko Demensia, Diprediksi Meningkat 3 Kali Lipat dalam 30 Tahun
Beberapa gejala umum yang mungkin muncul sebelum diagnosis demensia meliputi:
- Hilang ingatan
- Sulit berkonsentrasi
- Merasa sulit untuk melakukan tugas sehari-hari yang biasa, seperti bingung tentang perubahan yang benar saat berbelanja
- Berjuang untuk mengikuti percakapan atau menemukan kata yang tepat
- Bingung waktu dan tempat
- Perubahan suasana hati.
Seringkali gejala ini mungkin ringan dan memburuk secara bertahap dari waktu ke waktu.
Pasien penyakit Alzheimer juga dapat mengalami kesulitan mengenai angka atau penanganan uang.
Baca juga: Dokter Tekankan Pentingnya Pencegahan Demensia, Tak Bisa Disembuhkan jika Sudah Terjadi
Baca juga: Tak Hanya Lansia, Demensia Alzheimer Bisa Terjadi pada Usia 30-an, Penyebab Pasti Belum Diketahui
Selain itu, mereka mungkin mengajukan pertanyaan berulang-ulang atau menjadi lebih menarik diri atau cemas.
Demensia vaskular adalah penyebab paling umum kedua dari demensia.
Dengan kondisi ini, gejala kadang-kadang dapat berkembang secara tiba-tiba dan memburuk dengan cepat.
Gejala pendahulu untuk diagnosis demensia vaskular mungkin termasuk gejala mirip stroke seperti kelemahan otot atau kelumpuhan sementara, dan masalah gerakan.
Selain itu, orang mungkin memiliki masalah berpikir dan perubahan suasana hati.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)