Breaking News:

dr. Zulfia Oktanida Syarif: Pondasi yang Baik dari Keluarga Menjadikan Anak Kuat Hadapi Tekanan

Menurut dr. Zulfia Oktanida Syarif orang tua perlu memberikan apresiasi atau pujian terhadap hal-hal positif pada dirinya.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
Pixabay
Ilustrasi dukungan mental orang tua untuk anak, menurut dr. Zulfia Oktanida Syarif keluarga memang paling utama 

TRIBUNHEALTH.COM - Perkembangan kesehatan mental dapat dipengaruhi oleh faktor sosial.

Seperti lingkungan terdekat misalnya orang tua.

Keluarga memang paling utama.

Kesehata mental anak juga dipengaruhi bagaimana orang tua membesarkan anak remaja dengan rasa percaya diri.

Dilansir oleh Tribunhealth.com Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Zulfia Oktanida Syarif menjelaskannya dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 13 Agustus 2021.

Baca juga: Menurut dr. G. Iranita Dyantika R. Formula dr. Ibnu Sina Mampu Merevitalisasi Kembali Fungsi Ginjal

Orang tua perlu memberikan apresiasi atau pujian terhadap hal-hal positif pada dirinya.

Biarkan remaja belajar untuk menerima kegagalan.

Ilustrasi ibu yang selalu mendukung hal positif yang dilakukan oleh anak, menurut dr. Zulfia Oktanida Syarif
Ilustrasi ibu yang selalu mendukung hal positif yang dilakukan oleh anak, menurut dr. Zulfia Oktanida Syarif orang tua harus membesarkan anak remaja dengan rasa percaya diri (Tribunnews.com)

Menerima kekecewaan dan belajar dari kegagalannya tersebut.

Kalau untuk masyarakat secara umum, tentunya kita membuat masyarakat untuk lebih aware dengan tema-tema seperti body shaming maupun bullying.

Bahwa kita tidak mentoleransi hal-hal yang sifatnya bullying.

2 dari 2 halaman

Mungkin yang dahulunya orang mengira hal ini sebagai candaan, dengan masyarakat yang lebih aware, menjadi lebih hati-hati.

Ternyata bercandanya itu bisa menyakiti hati orang lain dan bisa menimbulkan suatu kondisi gangguan mental.

Dokter menyebutkan jika rumah adalah pondasi.

Saat seorang anak memiliki pondasi yang baik dari keluarga, dia kuat untuk menghadapi tekanan, misalnya seperti ejekan, saat ada bullying di luar anak bisa untuk tidak langsung breakdown.

Baca juga: Deliana Sinulingga: Pasien Gagal Ginjal yang Disiplin Pengobatan Dapat Meminimalisir Efek Samping

Tetapi begitu pondasinya tidak kuat, di rumah ia tidak dibesarkan dengan kasih sayang yang baik, dengan perhatian atau apresiasi yang cukup, maka anak akan menjadi rapuh dan tidak percaya diri.

Di luar anak akan cenderung rentan terhadap bullying ataupun body shaming dan tekanan-tekanan lainnya.

Penjelasan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Zulfia Oktanida Syarif dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 13 Agustus 2021.

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Zulfia OktanidaParentingKesehatan Mental Strict Parents
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved