TRIBUNHEALTH.COM - Setiap orang wajar mengalami kecemasan.
Namun apabila kecemasan dirasa berlebih hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, maka seseorang mungkin mulai perlu bantuan.
Gangguan kecemasan sendiri memiliki gejala yang berbeda pada tiap orang.
Yang jelas, gangguan ini bisa mempengaruhi aspe fisik, mental, dan perilaku, sebagaimana diberitakan TribunHealth.com dari laman resmi National Health Service (NHS), Rabu (18/8/2021).
Beberapa gejala fisik yang mungkin terjadi antara lain detak jantung yang lebih cepat dan tidak teratur.
Baca juga: dr. Zulvia Oktaninda Syarif, Sp.KJ Sebut Body Shaming Bisa Picu Kecemasan hingga Depresi
Baca juga: dr. Adityo Susilo, Sp.PD Sebut Long Covid Bisa Berlangsung Lebih dari 3 Bulan, Bisa Picu Kecemasan

Beberapa hal berikut juga mungkin terjadi.
- Merasa pusing
- Sakit kepala
- Neri dada
- Kehilangan selera makan
- Berkeringat
- Sesak napas
- Merasa panas
- Gemetar
Sementara gejala psikis antara lain:
- Merasa tegang atau gugup
- Tidak bisa santai
- Mengkhawatirkan masa lalu atau masa depan
- Merasa berlinang air mata
- Tidak bisa tidur
- Kesulitan berkonsentrasi
- Takut akan hal terburuk yang terjadi
- Kenangan traumatis yang mengganggu
- Pikiran obsesif

Baca juga: Psikolog Ike R. Sugianto Sebut Terapi Musik Bisa Redakan Kecemasan, Bantu Orang Jadi Lebih Rileks
Baca juga: Tips NHS Atasi Hipokondria atau Kecemasan Berlebih Mengenai Kondisi Kesehatan
Pada tahap lanjut, gangguan kecemasan bisa mempengaruhi perilaku.
Akibatnya, kehidupan sehari-hari bisa mulai terganggu.
Berikut ini rinciannya.
- Tidak bisa menikmati waktu luangmu
- Kesulitan menjaga diri sendiri
- Berjuang untuk membentuk atau mempertahankan hubungan
- Khawatir mencoba hal baru
- Menghindari tempat dan situasi yang menciptakan kecemasan
- Perilaku kompulsif, seperti terus-menerus memeriksa sesuatu.