TRIBUNHEALTH.COM - Berkomunikasi dengan anak memang sangat penting untuk menstimulus kemampuan belajar pada anak.
Dengan begitu, anak diharapkan akan terbiasa mengucapkan kata yang dipelajarinya.
Meski demikian, orangtua juga perlu mengajarkan anak melalui komunikasi dengan benar. Tanpa perlu menggunakan bahasa bayi atau gaya cadel pada anak.
Baca juga: dr. Tiara Kirana Sebut Pemeriksaan Sperma Tak Bisa Dilakukan dengan Mata Telanjang, Harus di Lab
Pasalnya, bila orangtua memberikan stimulus bahasa yang kurang tepat pada anak, maka bisa memicu anak mengalami keterlambatan bicara atau speech delay.

Baca juga: Benarkah Anak Cepat Jalan Cenderung Lambat Bicara? Ini Kata dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A
Hal tersebut diungkapkan oleh dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A.
"Jadi walaupun anak kita belum bisa ngomong dengan benar, seperti mengistilahkan kata minum dengan 'num'."
"Maka orangtua tetap harus mengajarkan mengatakan 'minum', memberitahu kata benarnya bahwa 'num' maksudnya minum," ungkapnya dilansir TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Baca juga: Ketika Dua Mata Terserang Katarak, NHS Sebut Bisa Dilakukan Operasi Sekaligus Selama Penuhi Syarat
Ia menambahkan, bila orangtua memberikan pengertian kepada anak, diharapkan anak akan bisa segera meniru kata-kata dari orangtua tersebut.

Berbanding terbalik, bila orangtua tidak mengartikan bahasa anak dengan baik, maka anak akan menganggap bahwa bahasa yang ia gunakan sudah tepat.
Kemudian, ia pun menghimbau kepada para orangtua untuk tidak menggunakan bahasa bayi atau gaya cadel saat berbicara pada anak.
"Jadi orangtua kalau bicara dengan anak, nggak boleh diacadel-cadelin," sambungnya.
Baca juga: Cerebral Palsy, Kondisi Seumur Hidup yang Disebabkan Kerusakan Otak saat Masih Bayi atau Janin
Baca juga: Ketahui, dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS. M.Kes Jelaskan Hubungan Hipertensi dengan Penyakit Stroke
Penjelasan dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A dikutip dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Rabu (21/4/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)