TRIBUNHEALTH.COM - Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi yang umum dialami oleh masyarakat.
Sering kali seseorang yang menderita hipertensi tidak mengalami gejala.
Sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya terkena hipertensi.
Baca juga: dr. Tiara Kirana Sebut Pemeriksaan Sperma Tak Bisa Dilakukan dengan Mata Telanjang, Harus di Lab
Padahal, jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi hipertensi yang berbahaya.
Salah satunya adalah penyakit stroke. Mengapa demikian?

Dilansir TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS. M.Kes memberikan ulasannya.
Berdasarkan penuturannya, hipertensi dengan penyakit stroke merupakan dua kondisi yang sangat berkaitan.
Baca juga: drg. Angela Putri Bunga: Penggunaan Sikat Gigi Sangat Penting untuk Merawat Gigi Bebas dari Karies
Pasalnya dinding pembuluh darah pada penderita hipertensi tidak elastis.
Sehingga dinding pada pembuluh darah mudah rusak karena tekanan darah tinggi.

Baca juga: Dermatitis Atopik Bisa Terjadi Secara Berulang dan Jangka Panjang, Simak Ulasan dr. Kardiana Purnama
"Pembuluh darah itu kan berbelok-belok, nah pada belokannya itu darah itu langsung menghantam jadi tidak langsung berbelok."
"Karena darah sering menghantam, akibatnya lengkungan pada pembuluh darah itu menjadi membulat."
"Maka terjadi aneurisma atau pecahnya pembuluh darah," terang Fahrulsyah.
Oleh karena itu, ia menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari penyakit hipertensi.
Namun bila sudah terlanjur memiliki hipertensi, sebaiknya segera berobat dengan teratur.
Baca juga: Simak Perbedaan Nyeri Kepala Biasa dengan Nyeri Kepala Tanda Stroke dari dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS
Baca juga: Bisakah Pasang Ortodonti Cekat pada Dokter Biasa?Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
Penjelasan dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS. M.Kes dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur, 15 Oktober 2020.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)