TRIBUNHEALTH.COM - Infertilitas atau masalah ketidaksuburan bisa dialami oleh pria dan wanita.
Peluang keduanya untuk mengalami masalah ini adalah sama besar.
Dengan demikian, tidak benar jika dikatakan infertilitas hanya terjadi karena pihak wanita saja.
Satu di antara faktor yang menyebabkan kasus ini pada pria adalah kualitas sperma.
Lalu bagaimana cara mengetahui kualitas sperma yang baik?
Dokter Spesialis Andrologi, dr. Tiara Kirana memberikan penjelasan ketika menjadi narasumber dalam program Ayo Sehat Kompas TV.
Baca juga: dr. Dinda Derdameisya Sp.OG Sebut Laki-laki dan Perempuan Punya Peluang Sama Alami Infertilitas
Baca juga: Apakah Gejala HIV pada Pria dan Wanita Berbeda? Ini Penjelasan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

Dia menegaskan pemeriksaan sperma tak bisa dilakukan dengan mata telanjang.
Semua harus dilaksanakan sesuai standar dan prosedur medis.
Karenanya pemeriksaan hanya bisa dilakukan di laboratorium.
"Untuk mengetahui kualitas sperma harus diperiksa di laboratorium," tandasnya.
Pasalnya, pemeriksaan akan dilakukan secara menyeluruh.
Mulai dari gerak, jumlah, bentuk, hingga kualitas cairan pembawa.
Tak hanya itu, standar laboratorium juga penting dalam pemeriksaan sel sperma.
Baca juga: Dokter Jelaskan Infertilitas pada Pasangan Suami Istri, Penyebabnya Bisa Ratusan
Baca juga: Mengenal Penyebab dan Penanganan Infertilitas atau Ketidaksuburan

"kita harus memeriksa dengan benar-benar baik, geraknya, jumlahnya, bentuknya, kualitas cairan pembawanya, semua itu hanya bisa diperiksa di laboratorium andrologi dengan kualitas standar dengan baik," papar dr. Tiara Kirana.
Karena jika dilakukan sembarangan pemeriksaan bukan tidak mungkin menjadi salah.
Akibatnya, hasil yang didapatkan juga tidak akurat.
"Kalau misalnya kualitasnya standarisasinya tidak benar, maka perasaannya akan dihasilkan yang tidak sesuai dengan yang seharusnya."
"Jadi pasangan bisa mendapatkan hasil yang salah. Jadi itu sering kali kita temukan di laboratorium. Yang pasti tidak bisa diperiksa dengan mata telanjang. Harus ke laboratorium."
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)