TRIBUNHEALTH.COM - Air Susu Ibu (ASI) sangat penting untuk diberikan pada bayi.
Selain nutrisi, ASI juga mengandung antibodi yang diperlukan anak.
Tapi bagaimana jika bayi positif Covid-19, sementara ibu negatif?
Terkait hal ini Dokter Spesialis Anak, dr. S.T. Andreas memberikan penjelasan.
Penjelasan itu dia paparkan dalam program Ayo Sehat Kompas TV edisi Jumat (23/7/2021).
Awalnya, pemirsa @sekarputy mengajukan pertanyaan dalam kesempatan tersebut.

Baca juga: Seberapa Sering Popok Bayi Harus Diganti? NHS Sebut Kebutuhan Bisa Berbeda-beda
Baca juga: Tips NHS Agar Kualitas Tidur Bayi Terjaga, Perlu Dilatih Bedakan Siang dan Malam
"Saya ibu positif Covid yang sedang menyusui. Gejala ringan dan sedang isoman. Aman gak ya dok untuk anak saya? Gak tega kalau gak kasih ASI, tapi takut anak terpapar," tanyanya.
dr. S.T. Andreas menyebut pertanyaan serupa memang banyak ditanyakan.
Lebih lanjut dia menjelaskan ibu tetap boleh menyusui bayinya.
"Kita dari Ikatan Dokter anak Indonesia juga sudah bikin rekomendasi. Bahwa anak yang masih menyusui ASI eksklusif ibunya positif anaknya negatif boleh nggak menyusui? Boleh," katanya dikutip TribunHealth.com.
Yang terpenting adalah tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Ketahui, Dokter Jabarkan Syarat Operasi Langit-langit Mulut pada Bayi baru Lahir
Baca juga: Apakah Boleh Bayi 7 Bulan Makan Buah Setiap Hari? Ini Jawaban Ahli Gizi
Pasalnya nutrisi dan antibodi dalam ASI sangat dibutuhkan oleh bayi.
"Harus dipompa dan pakai botol? Tidak. Boleh langsung. Karena masih itu memang cairan yang paling luar biasa yang diciptakan Tuhan untuk nutrisi dan juga kekebalan tubuh," jelas dr. S.T. Andreas.
Selain itu, belum ada bukti ilmiah yang menyebut virus corona bisa menyebar lewat ASI.
"Tidak ada bukti ilmiah bahwa ASI itu menularkan virus Covid-19 tadi. Yang bisa nularin tadi Ibunya tidak pakai masker."
"Tapi balik lagi protokol kesehatan tetap dijalankan nomor satu," tandasnya.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)