TRIBUNHEALTH.COM - Orangtua memang perlu rutin mengganti popok bayi.
Tetapi seberapa sering harus mengganti popok?
Kebutuhan setiap bayi bisa jadi berbeda.
Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris menjelaskan, frekuensi ganti popok tergantung pada seberapa sensitif kulit mereka, sebagaimana dikutip TribunHealth.com.
Beberapa bayi memiliki kulit yang lebih sensitif.
Akibatnya kulit bisa menjadi merah segera setelah mengompol.
Baca juga: Sariawan Bisa Serang Payudara Ibu Menyusui, Rawan Tularkan pada Bayi
Baca juga: Pentingnya MPASI untuk Tumbuh Kembang Bayi Usia di Atas 6 Bulan

Pada dasarnya, popok perlu diganti sesegera mungkin setelah bayi buang air besar.
Langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya ruam popok.
Bayi yang masih berusia muda, perlu diganti sekitar 10 atau 12 kali sehari.
Seriring bertambahnya usia, frekuensi bisa dikurangi setidaknya 6 sampai 8 kali sehari.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ganti popok.
Yang terpenting pastikan tangan dalam keadaan bersih.
Pastikan cuci tangan sebelum melakukannya.
Baca juga: Dok, Apa yang Dapat Dilakukan Ibu Hamil Agar Bayi Tidak Sungsang saat Persalinan?
Baca juga: Simak Panduan CDC untuk Jaga Kesehatan Rongga Mulut Bayi, Harus Dibersihkan meski Belum Tumbuh Gigi

Selain itu, berbagai keperluan berikut baiknya bisa diakses dalam satu tempat.
- Handuk
- Air hangat
- Tisu bayi bebas alkohol
- Kantong plastik atau ember untuk popok kotor dan kapas atau tisu kotor
- Krim
- Pakaian bersih
Selain itu, tempat juga perlu mendapat perhatian.
Tempat terbaik untuk mengganti popok adalah di atas tikar atau handuk ganti di lantai.
Telebih lagi jika memiliki lebih dari satu bayi.
Dengan demikian tak perlu khawatir bayi akan jatuh.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)