TRIBUNHEALTH.COM - Kelainan celah langit-langit mulut merupakan suatu kelainan gangguan perkembangan organ tubuh ketika janin dalam kandungan.
Kondisi ini dapat terjadi pada bayi yang baru lahir. Karena merupakan kelainan bawaan.
Seorang bayi yang mengalami kondisi ini, cenderung akan mengalami kesulitan dalam memgonsumsi minuman atau makanan.
Sehingga seringkali mengalami berat badan yang tidak sesuai dengan usianya.
Baca juga: Dokter Gigi Sebut Merokok Dapat Menyebabkan Terjadinya Perubahan Warna pada Gigi dan Gusi
Dikutip TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, drg. Yossy Yoanita Ariestiana, Sp.BM menjelaskan, penanganan yang bisa diberikan pada penderita adalah operasi.
Meski demikian, penderita tidak bisa langsung mendapatkan penanganan langsung melalui operasi.
Lantaran penderita harus berusia 10 hingga 16 bulan.
Karena berdasarkan penuturan Yossy, pada anak yang menderita celah langit-langit mulut, tidak boleh melakukan operasi terlalu cepat.

Baca juga: Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut selama Pandemi? Begini Penjelasan drg. Riana Tri H.
Pasalnya dapat berisiko mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan rahang atas.
Sedangkan, bila terlalu lama mendapatkan penanganan operasi, maka berpotensi menganggu fungsi bicara anak.
"Jadi kita prediksi anak yang melakukan operasi (celah langit -langit mulut) berusia 10 sampai 16 bulan," terang Yossy.
Selain itu, kata Yossy, penderita memiliki saluran napas yang lebih kecil.
Oleh karena itu, bila pasien akan melakukan operasi celah-celah langit, maka dokter akan terlebih dahulu memperbaiki kondisi pernapasan pasien.

Cara ini dilakukan untuk mencegah kondisi pasien semakin memburuk. Terutama pada saluran pernapasannya.
"Jadi kalau pada pasien yang seperti itu, biasanya kita akan mendahulukan perservasi salura pernapasannya."
"Jadi jangan sampai kalau kita mau mengoperasi celah langit-langitnya, justru malah memperburuk kondisi saluran napasnya," tandas Yossy.
Penjelasan drg. Yossy Yoanita Ariestiana, Sp.BM ini dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur, 24 September 2020.
Baca juga: Bagaimana Pedoman Pemberian Buah-buahan saat Proses Mpasi? Ini Tanggapan Ahli Gizi
Baca juga: Apakah MPASI dapat Membuat Anak Berkurang dalam Mengonsumsi ASI? Begini Tanggapan Ahli Gizi
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)