TRIBUNHEALTH.COM - Masalah bibir sumbing pada bayi, masih terus terjadi.
Kondisi ini umum terjadi di Indonesia, yang merupakan kawasan negara Asia yang paling rentan memiliki kelahiran bayi dengan kelainan bibir sumbing.
Diperkirakan di antara 700 kelahiran, satu diantaranya memiliki bibir sumbing.
Hal tersebuut diungkapkan oleh drg. Yossy Yoanita Ariestiana, Sp.BM.
Baca juga: Dokter Sebut Tak Selalu Faktor Genetik Menjadi Penyebab Kelainan Bibir Sumbing, Simak Ulasan Berikut
Dilansir TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, ia mengungkapkan, pada masa mengandung, ibu hamil bisa melakukan deteksi bibir sumbing pada janin lebih dini.
Cara tersebut dapat dilakukan lantaran seiring dengan kemajuan teknologi saat ini.
Tes kesehatan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi celah bibir adalah USG (ultrasonography) 3 atau 4 dimensi.

Baca juga: Apakah Kasus Kelainan Bibir Sumbing Ditanggung oleh BPJS? Simak Ulasan Dokter Berikut
Untuk mengetahui kondisi perkembangan janin dapat diketahui pada usia 4 minggu.
Namun pada usia ini biasanya untuk mendeteksi kelainan bibir sumbing pada janin masih sangat terbatas.
Sehingga akan lebih jelas terlihat pada usia janin memasuki 6 bulan dengan melalui tes USG 4 dimensi.
"Jadi pada usia ini benar-benar sudah terbentuk, sudah seperti manusia pada umumnya dengan segala organ-organnya."
"Baru disarankan menggunakan USG itu, dan USG 4 dimensi ini bisa mendeteksi itu (kelainan bibir sumbing)" ucap Yossy.
Baca juga: Dokter Jabarkan Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan pada Anak dengan Kondisi Kelainan Bibir Sumbing

Lebih lanjut, kata Yossy, meskipu kondisi janin sudah diketahui mengalami kelainan bibir sumbing, namun dokter belum bisa melakukan intervensi apapun.
Pasalnya dokter baru bisa melakukan penanganan setelah janin sudah dilahirkan.
"Sehingga hanya bisa dilakukan deteksi saja kalau masih berbentuk janin, penanganan dilakukan kalau sudah dilahirkan," ujar Yossy.
Baca juga: Dokter Jelaskan Prosedur Operasi Celah Bibir hingga Proses Rekonstruksi Terakhir, Simak Berikut Ini
Baca juga: Dokter Gigi Sebut Jika Sariawan Bisa Disebabkan Akibat Infeksi Virus, Jamur atau Bakteri
Penjelasan drg. Yossy Yoanita Ariestiana, Sp.BM ini dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur, 24 September 2020.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)