Breaking News:

Obat Impor Ketat, Pemerintah Upayakan Ketersedian 3 Jenis Obat Terapi Covid-19

Berikut ini simak informasi mengenai upaya pemerintah dalam meyediakan 3 jenis obat terapi Covid-19

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
Tribunnews.com
ilustrasi obat terapi Covid-19 

TRIBUNHEALTH.COM - Pemerintah terus menjamin ketersediaan obat terapi Covid-19.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan impor.

Ada 3 jenis obat yang diupayakan stok nya tetap aman untuk Indonesia.

Antara lain:

Baca juga: Indonesia Kedatangan Vaksin COVID-19 Tahap 28, Masyarakat Diharapkan Tidak Ragu Melakukan Vaksinasi

- Remdesivir

- Actemra

- dan Gammaraas.

"Kami menyadari bahwa ada obat-obat impor yang memang secara global pasokannya sangat ketat."

"dan obat-obat tersebut antara lain remdesivir, actemra, gammaraas," kata Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono dilansir TribunHealth.com dari situs resmi sehatnegeriku.kemkes.do.id, Sabtu (17/7).

Ilustrasi obat Covid-19
Ilustrasi obat Covid-19 (Pixabay)

Saat ini untuk ketersediaan obat remdesivir akan diimpor dari India, Pakistan, dan Cina.

2 dari 3 halaman

Sebelumnya telah dilakukan negosiasi bersama dengan Kementerian Luar Negeri agar India bisa membuka kembali ekspornya.

Tak hanya pada India, pemerintah juga tengah mengupayakan ketersediaan obat remdisivir dari Cina.

Baca juga: Hasil Penelitian: Dua Varian Covid-19 Bisa Serang dalam Waktu Bersamaan

"Sudah mulai masuk (remdesivir) sekitar 50 ribu vial dan nanti akan bertambah lagi menjadi 50 ribu vial lagi per minggu."

"Kami juga sudah membuka akses ke Cina supaya obat-obat yang mirip dengan remdesivir bisa masuk ke Indonesia," ungkapnya.

Tenaga medis melakukan simulasi alur masuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/3/2020). Simulasi dari mulai pasien terduga Covid-19 datang ke RSHS, diperiksa di ruang Isolasi IGD, hingga dibawa ke Ruang Khusus Isolasi Kemuning tersebut, dilakukan untuk melatih kesiapan tenaga hingga sarana medis dalam menangani dan merawat pasien terduga virus corona yang masuk ke RSHS Bandung.
Tenaga medis melakukan simulasi alur masuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/3/2020). Simulasi dari mulai pasien terduga Covid-19 datang ke RSHS, diperiksa di ruang Isolasi IGD, hingga dibawa ke Ruang Khusus Isolasi Kemuning tersebut, dilakukan untuk melatih kesiapan tenaga hingga sarana medis dalam menangani dan merawat pasien terduga virus corona yang masuk ke RSHS Bandung. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Terkait obat actemra, pemerintah Indonesia sudah berkomunikasi langsung dengan produsen di Swiss, yakni perusahaan Roche.

Obat actemra ini jadi salah satu obat terapi Covid-19 yang cukup sulit didapatkan.

Sedangkan untuk obat Gammaraas, pemerintah Indonesia sudah mendapatkan impor dari Cina sebanyak 30 ribu vial.

Namun masih butuh stok lebih banyak lagi untuk mencukupi kebutuhan di Indonesia.

Baca juga: Dokter Jelaskan Terapi Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19 Beserta Alur yang Harus Dilakukan

Selanjutnya Dante menuturkan, untuk obat-obat yang stok nya dikategorikan masih cukup dan kelihatan masih jarang untuk masyarakat, pemerintah mengupayakan agar terjadi pemerataan distribusi obat di seluruh tanah air.

Yaitu melalui pertemuan dengan Gabungan Perusahaan Farmasi.

3 dari 3 halaman

Lebih lanjut, meskipun stok obat aman, ia tetap menekankan masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan, memakai masker dan menghindari kerumunan, serta rajin mencuci tangan dengan sabun.

Baca juga: Hasil Penelitian Terbaru: Vaksin Campuran Efektif Bentuk Antibodi terhadap Covid-19

Baca juga: Kebutuhan Plasma Konvalesen Tiap Pasien Covid-19 Berbeda, Berapa yang Diperlukan Pasien Berkomorbid?

(TribunHealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comTerapiVaksinasiCovid-19protokol kesehatan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved