Breaking News:

IDI Membagikan Panduan saat Melakukan Isolasi Mandiri bagi Pasien Covid-19

Pandemi covid-19 hingga kini belum berakhir. Isolasi mandiri bagi yang bergejala ringan dan juga tanpa gejala. Perlu diperhatikan saat isolasi mandiri

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
ilustrasi isolasi mandiri 

TRIBUNHEALTH.COM - Pandemi covid-19 hingga kini belum berakhir.

Kondisi rumah sakit yang penuh, namun kondisi pasien covid-19 terus bertambah.

Maka salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah isolasi mandiri.

Terutama bagi yang bergejala ringan dan juga tanpa gejala.

Dengan catatan bahwa pasien tanpa gejala atau bergejala ringan masih bisa jalan dan beraktivitas.

ilustrasi isolasi mandiri
ilustrasi isolasi mandiri (kompas.com)

Baca juga: Dokter Tegaskan Obat Kumur Tidak Membuat Masalah Mulut Menjadi Selesai

Pada pasien yang melakukan isolasi mandiri diharuskan rontgent.

Apabila hasil rontgent ditemukan pneumonia maka perlu dirawat.

Harus ada fonis atau diagnosa dari dokter bahwa tanpa gejala dan bisa melakukan isolasi mandiri.

Namun perlu diperhatikan sejumlah hal saat melakukan isolasi mandiri.

Berdasarkan panduan dari kementrian kesehatan, sangat penting untuk memantau dan mengetahui kondisi kesehatan.

Baca juga: drg. Sarah Mersil Jelaskan Jika Penyakit yang Diderita Pasien Dapat Memicu Terjadinya Bau Mulut

2 dari 3 halaman

Panduan saat melakukan isolasi mandiri dari IDI:

- Gunakan selalu masker pada tempat yang sudah ditentukan.

Jika sedang sakit, seperti gejala demam flu, dan batuk maka tetap dirumah.

Jangan pergi kemana-mana palagi ke ruang publik

- Manfaatkan media sosial kesehatan dan hindari transportasi publik.

Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat kerja tekait daerah terjangkit atau kontak dengan pasien covid-19.

Baca juga: Mengapa Sering Muncul Aroma Tidak Sedap pada Mulut? Darimana Sebetulnya?

- Selama berada dirumah, bisa bekerja dari rumah.

Pastikan alat-alat bekerja seperti laptop, dan sebagainya dikamar khusus yang terpisah dengan keluarga lainnya.

Tetap jaga jarak 2 meter dari anggota keluarga lain.

- Selalu cek suhu tubuh menggunakan termometer.

3 dari 3 halaman

Alat ini wajib ada untuk selalu mengecek suhu tubuh.

- Selalu sedia puls oximeter

Alat ini untuk mengecek saturasi oksigen.

ilustrasi isolasi mandiri
ilustrasi isolasi mandiri (kompas.com)

Baca juga: Terjadi Pendarahan saat Hamil Pertanda Apa, Dok?

Dikarenakan mewaspadai gejala happy hypoxia atau turunnya saturasi oksigen tanpa disertai gejala sesak nafas.

- Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta konsumsi makanan bergizi seperti buah dan sayur

- Manfaatkan waktu untuk berjemur selama 15 hingga 30 menit

- Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan untuk melaporkan kondisi secara rutin.

Jika sakit berlanjut seperti sesak nafas dan demam tinggi segera hubungi tim medis untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan Prof. Zubairi Joerban ketua satgas Covid IDI, Sabtu (3/7/2021).

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comIsolasi MandiriCovid-19Prof. Zubairi JoerbanSatgas Covid-19
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved