Breaking News:

Mengapa Sering Muncul Aroma Tidak Sedap pada Mulut? Darimana Sebetulnya?

Bau mulut bisa disebabkan oleh patologis dan fisiologis. Didalam mulut terdapat bakteri gram positif dan negatif yang bisa menyebabkan bau mulut

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
ilustrasi mengalami bau mulut 

TRIBUNHEALTH.COM - Antara halitosis atau bau mulut dan aroma dari gigi yang membusuk memiliki perbedaan.

Pada halistosis, bau terdapat unsur sulfur.

Materialnuya adalah folatil sulfur compound yang terbentuk dari aktifitas bakteri gram negatif.

Dalam beraktivitas membutuhkan protein, pada gram positif membutuhkan karbohidrat lalu bisa memicu kejadian gigi berlubang.

Tetapi halitosis dipicu oleh bakteri gram negatif, untuk bisa beraktivitas membutuhkan material protein.

ilustrasi mengalami bau mulut
ilustrasi mengalami bau mulut (kompas.com)

Baca juga: Setelah Perawatan Saluran Akar Gigi, Gusi Menjadi Bengkak dan Gigi Sakit, Mengapa Demikian, Dok?

Apabila kondisinya dari rongga mulut kita, dan benar-benar aktivitas bakteri terkait maka kebersihan jaringan-jaringan organ dalam rongga mulut yang terdapat penumpukan protein harus dibersihkan.

Permukaan lidah, dari pangkal lidah sampai depan adalah tempat terjadinya penumpukan protein.

Permukaan lidah kita tidak licin, tetapi ada papila lidah yang menyebar dari area pangkal hingga ke depan pada area dorsal.

Pada area yang berbentuk seperti jamur memungkinkan sisa makanan menempel, epitel-epitel lepasan dari rongga mulut terperangkap dan material protein akan diubah oleh bakteri-bakteri gram negatif untuk menjadi material yang bisa memicu kejadian halitosis.

Baca juga: Tak Selalu Parah, Ilmuwan Sebut Gejala Varian Delta Bisa Hanya Tak Enak Badan

Di area gusi, terutama area gusi yang diantara sela-sela gigi pada umumnya tidak mudah dibersihkan.

2 dari 2 halaman

Termasuk tentu saja dari lubang gigi, dimana pada area tersebut kebetulan terdapat material protein.

Jenis bakteri yang bisa memunculkan hhalitosis, bisa dari sisa makanan yang masuk kedalam lubang gigi.

Pada kasus-kasus lain, dimana penyebabnya bukan halitosis juga memunculkan aroma tertentu.

Misal pada penderita kanker rongga mulut, memiliki aroma yang berbeda.

ilustrasi mengalami bau mulut
ilustrasi mengalami bau mulut (kompas.com)

Baca juga: Gingivitis Bisa Terjadi pada Ibum Hamil karena Perubahan Hormon, Simak Tips Meminimalkan Risikonya

Pada kasus gigi berlubang yang hingga area persyarafan dan sudah sampai proses pembusukan kedalam, terjadi proses kematian pulpa, pembusukan yang terjadi pada area akar dan jaringan pendukung gigi juga bisa memunculkan aroma yang lain.

Tetapi aromanya berbeda, karena penyebab aroma berasal dari gangren.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com, bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, Dokter spesialis gigi. Jumat (23/10/2020)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPerawatan gigi dan gusigigi berlubangGigi GoyangMunawir Usman
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved