TRIBUNHEALTH.COM - Hiperemesis Gravidarum merupakan suatu kondisi dimana seorang ibu hamil mengalami mual dan muntah secara berlebihan.
Kondisi ini biasanya disebabkan karena adanya bau-bauan yang menyengat seperti parfum dan bau masakan.
Pasalnya seorang ibu hamil memang lebih sensitif terhadap bau-bauan yang sering memicu terjadinya mual dan muntah.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Kandungan, dr. Sigit Setiaji, Sp.OG., M.Kes., M.H. menjelaskan usia dan kondisi terjadinya hiperemesis gravidarum pada ibu hamil dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Dokter memaparkan, selain karena sensitif terhadap bau-bauan, kondisi hiperemesis gravidarum ini terjadi karena adanya peningkatan hormon hCG (human chorionic gonadotropin hormon).
Kondisi inilah yang menyebabkan ibu hamil merasakan mual dan muntah berlebihan.
Hiperemesis Gravidarum sering terjadi pada trimester I dan trimester II atau di bawah 16 hingga 20 minggu atau kehamilan di bawah 4 bulan.
Baca juga: Penyebab Hiperemesis Gravidarum, Dokter: Adanya Peningkatan Kadar Hormon pada Ibu Hamil
Baca juga: Dokter Kandungan Jelaskan Perbedaan Antara Hiperemesis Gravidarum dan Morning Sickness

dr. Aji menjelasan hiperemesis gravidarum sering terjadi pada usia kehamilan tersebut dikarenakan pada usia tersebut plasenta belum terbentuk.
"Pada saat plasenta belum terbentuk, hormon hCG masih tinggi," papar dr. Aji.
"Namun jika plaasenta sudah terbentuk pada kehamilan 16 minggu, hormon hCG tersebut sudah mulai turun. Sehingga mual dan mutah mulai berkurang" lanjutnya.
"Kehamilan kurang dari 4 bulan, mual dan muntah masih terjadi secara terus-menerus akibat dari hormon hCG tadi," jelas dr. Aji.
Hormon hCG sendiri adalah hormon kehamilan yang diproduksi di plasenta yang berfungsi menjaga kehamilan dan perkembangan janin.
dr. Aji sebut terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum pada ibu hamil.
Baca juga: Ibu Hamil Perlu Tahu, Dokter Kandungan Sebut Hiperemesis Gravidarum Dapat Menyebabkan Keguguran

Pertama, kondisi kehamilan anak pertama.
Saat kehamilan pertama, biasanya seorang calon ibu banyak mengalami stres dan banyak mengalami keluhan.
Sehingga pada kondisi yang demikian dapat memicu terjadinya mual dan muntah yang berlebihan.
Kedua, kondisi kehamilan anak kembar.
Pada saat kehamilan anak kembar, maka kondisi dari hormon hCG juga akan meningkat.
Perlu diketahui, peningkatkan hormon hCG adalah faktor penyebab utama seorang ibu hamil mengalami mual dan muntah.
Ketiga, kondisi kehamilan dengan penyakit tertentu.
Penyakit tertentu yang dimaksud dalam kondisi ini adalah seperti hipertensi, kencing manis, atau pada pasien dengan kehamilan anggur (Mola hidatidosa).
Baca juga: Manfaat Prenatal Yoga untuk Janin, Dokter: Gerakan Janin Akan Semakin Aktif

Kehamilan anggur atau mola hidatidosa merupakan kehamilan abnormal yang berupa tumor jinak yang terbentuk akibat dari kegagalan pembentukan janin.
dr. Aji mamaparkan kondisi yang sering terjadi atau sering ditemui adalah karena kehamilan anak pertama.
Sehingga peran suami dan pendampingan dari suami sangatlah dibutuhkan ketika seorang istri sedang hamil.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Kandungan, dr. Sigit Setiaji, Sp.OG., M.Kes., M.H. dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk pada 3 Juli 2021.
Baca juga: Apa Saja Kandungan Makanan yang Baik Dikonsumsi oleh Ibu Hamil? Simak Penjelasan Ahli Gizi Berikut
Baca juga: Dok, Apa Saja yang Harus Diperhatikan Ibu Hamil untuk Menjaga Kesehatan Ibu dan Janinnya?
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)