TRIBUNHEALTH.COM - Jajan merupakan salah satu hal yang sangat menarik dan disukai oleh anak sekolah.
Pasalnya tidak semua jajanan yang dijual di lingkungan sekolah higenis dan memiliki gizi yang cukup untuk anak.
Karena hal inilah orang tua harus pandai dalam mengatur pola makan anak agar tidak sembarangan jajan di luar.
Dilansir TribunHealth.com, dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk, dr. Tri Agustina, M. Gizi menjelaskan cara mengatur pola makan anak agar tidak jajan sembarangan.
"Memang biasanya makanan yang dijual di sekitar sekolah dibuat semenarik mungkin. Baik dalam hal rasa, bau, dan bahkan warnanya," terang dr. Tri.
"Pada kondisi seperti ini, orang tua harus berhati-hati," lanjutnya
Baiknya memang orang tua mengatur pola makan anak agar tidak jajan di luar dengan memperhatikan beberapa hal berikut.
Baca juga: Ahli Gizi Sebut Kebutuhan Gizi Anak Sekolah, Salah Satunya adalah Vitamin dan Mineral
Baca juga: Dokter Ajarkan Aturan Pemberian Gizi Anak Usia Sekolah, Dimulai dari Membiasakan Makan 3 Kali Sehari
1. Membiasakan waktu makan
Membiasakan waktu makan ada tiga, yaitu pagi sarapan, makan siang, dan makan malam.
"Dengan membiasakan sarapan di rumah, ketik anak sampai di sekolah anak tidak ingin makan lagi," ungkap dr. Tri.
"Biasakan anak dengan sarapan apapun itu makanannya, baik itu nasi, roti, susu, maupun sereal."
dr. Tri menyarankan baiknya sarapan anak diberikan dengan makanan yang tinggi karbohidrat.
"Makanan dengan tinggi karbohidrat adalah sumber utama anak yang dapat digunakan untuk otak dan bermetabolisme," tegasnya.
Baca juga: Pentingnya Gizi terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah, Dokter: Kebutuhan Asah, Asih, dan Asuh
2. Membawakan bekal makanan untuk anak
Biasanya anak-anak jajan saat istirahat sedang berlangsung.
Alangkah baiknya anak-anak dibekali dengan makanan bekal dari rumah.
Makanan bekal tersebut tidak harus makanan besar, cukup dengan camilan.
"Camilannya juga harus sehat, seperti sandwich dengan susu kotak atau sereal dengan susu kotak," terang dr. Tri.
"Atau mungkin biskuit yang sudah dipastikan bahwa biskuit tersebut adalah aman."
"Aman yang di maksud adalah camilan tersebut tidak banyak aroma seperti ciki-ciki atau permen."
"Coklat juga harus dikurangi. Selain manis, coklat juga banyak gula yang dapat merusak gigi," lanjut dr. Tri.
Sehingga dengan adanya bekal, anak-anak di sekolah tidak perlu memikirkan jajan lainnya.
Baca juga: Benarkah Jamur Tiram Dapat Menggantikan Protein Hewani? Begini Jawaban Ahli Gizi
3. Menyiapkan camilan dan makan siang untuk sekolah yang full day
Sekolah ada yang memiliki fasilitas dengan sekolah full day atau sekolah seharian.
Sekolah yang seharian penuh biasanya ada yang menyediakan makan siang di sekolah dan ada juga yang tidak menyediakan.
dr. Tri menjelaskan apabila sekolah tidak menyediakan makan siang, maka ada baiknya orang tua harus menyiapkan bekal makan siang dan juga camilan untuk anaknya.
"Makan siang untuk anak harus komplit, yaitu ada sumber karbohidrat, lauk pauk untuk protein, serta sayur dan buah untuk vitamin dan mineral," jelas dr. Tri.
4. Biasakan makan malam bersama keluarga
Makan memang harus dijadikan kebiasaan sehari tiga kali.
dr. Tri menyarakan supaya makan pagi atau sarapan dan makan malam harus diusahakan makan bersama keluarga.
"Makan bersama selain menjadi momen, juga dapat memberikan kebiasaan untuk saling berkumpul," terang dr. Tri.
"Keadaan ini bisa memberikan dampak positif pada anak, seperti dapat sharing dengan keseharian anak dan sharing kegiatan lainnya," lanjutnya.
Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Tri Agustina, M. Gizi dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk pada 26 Juni 2021.
Baca juga: Dampak Malnutrisi Anak Usia Sekolah, Dokter: Bisa Menyebabkan Marasmus, Kwashiorkor hingga Wasting
Baca juga: Dampak Malnutrisi Anak Usia Sekolah, Dokter: Bisa Menyebabkan Marasmus, Kwashiorkor hingga Wasting
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)