TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa cara dalam memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah memang harus dibiasakan.
Dimana yang pertama adalah waktu makan.
Waktu makan harus 3 kali sehari.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Gizi, dr. Tri Agustina, M.Gizi dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk tentang aturan pemberian gizi pada anak.
Baca juga: Wajarkah Kebiasaan Melamun atau Maladaptive Daydreaming, Pak? Begini Penjelasan Psikolog
Baca juga: Dokter, Apakah Tes PCR Masih Efektif untuk Deteksi Varian Baru Covid-19?
Meskipun mungkin masih kenyang, orang tua tetap harus mengingatkan anak jika sudah memasuki waktu makan lagi.
Jangan dibiarkan anak menunda atau mengganti jadwal makannya.
Waktu makan harus tetap 3 kali.

Membiasakan anak untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.
Jadi yang pertama adalah dibiasakan waktunya terlebih dahulu.
Pada anak usia sekolah sangat diperlukan asupan-asupan yang mendukung pertumbuhan otaknya.
Karena memang pesatnya pertumbuhan otak pada anak usia sekolah.
Alangkah baiknya asupan protein diperbanyak.
Kalau bisa, asupan protein memiliki porsi yang sama dengan karbohidrat.
Terutama yang berasal dari hewanid dan nabati.
Biasakan anak untuk perbanyak makan sayur dan buah.
Baca juga: Benarkah Saya Mengalami Obsessive Compulsive Disorder? Begini Kata Ahli Psikolog
Baca juga: Apakah Minyak Kayu Putih Ampuh Menangkal Virus Covid-19? Simak Ulasan Berikut
Karena sayur dan buah merupakan sumber utama dari vitamin dan mineral.
Sayur dan buah harus diasup setiap hari.
Harus membatasi makanan yang cepat saji.
Beberapa orang tua, terutama yang sedang bekerja dipermudah dengan memberikan makanan cepat saji kepada anak.
Makanan cepat saji, jajanan, camilan yang manis, asin, dan berlemak hanya boleh diberikan sesekali, mungkin sekali dan seminggu atau sekali dalam beberapa bulan.
Makanabn cepat saji harus dibatasi.
Karena selain tidak baik, komposisinya tidak seimbang.

Kebanyakan makanan cepat saji lebih tinggi lemak, natrium, asin, manis dan gurih.
Dokter mengimbau untuk tidak lupa jika makanan berhubungan juga dengan daerah rongga mulut, terutama gigi.
Orang tua harus mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan mulut terutama setelah makan.
Dokter mengingatkan untuk tetap memerhatikan porsinya.
Porsi makanan pada anak, makronutrien setengah piring, lauk seperempat piring, sayur dan buah juga seperempat piring.
Jika porsi orang dewasa memang terbalik.
Untuk menghindari anak konsumsi jajanan bebas di sekitar sekolah, alangkah baiknya orang tua menyiapkan bekal untuk anak agar tidak konsumsi makanan sembarangan.
Baca juga: Bagaimana Cara Penderita Asam Lambung Mengatasi Mual saat Makan Dok? Padahal Sudah Minum Obat
Baca juga: Pekerjaan Menggunakan Gadget di Masa Pandemi Beresiko Terhadap Kerusakan Mata
Penjelasan Dokter Spesialis Gizi, dr. Tri Agustina, M.Gizi dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 26 Juni 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.