TRIBUNHEALTH.COM - Gadget mempunyai resiko terhadap kerusakan mata.
Misalnya rabun jauh atau bisa disebut dengan miopia.
Didalam gadget terdapat sinar biru dan mengandung radiasi.
Jadi jika kita terpapar lama, resikonya bisa terjadi kerusakan mata.
Salah satunya yaitu minus, rabun jauh.
Faktor, resiko mata minus anatara lain faktor keturunan dan faktor lingkungan.

Baca juga: Apakah Minyak Kayu Putih Ampuh Menangkal Virus Covid-19? Simak Ulasan Berikut
Seperti, melakukan aktivitas dengan melihat jarak dekat, membaca jarak dekat, bermain game dan menonton tv, kurangnya aktivitas diluar ruangan.
Ternyata paparan cahaya matahari duluar ruangan membantu pelepasan dopamine yang menghambat pemanjangan sumbu bola mata.
Ciri-cit marta minus:
- Buram saat melihat objek yang jauh
- Meruncingkan mata untuk melihat objek yang jauh
- Sering nyeri kepala
Baca juga: Benarkah Saya Mengalami Obsessive Compulsive Disorder? Begini Kata Ahli Psikolog
Terdapat tingkatan mata minus:
- Ringan; -0.5 s/d -3D
- Sedang; -3 s/d -6D
- Berat; >-6 D
Miopi derajat berat ini beresiko terjadi Retinal detachment atau retinal lepas.
Sehingga menyebabkan kebutaan atau Amblyopia (mata malas) akibat beda minus antara mata kanan dan kiri terlalu jauh.

Baca juga: Wajarkah Kebiasaan Melamun atau Maladaptive Daydreaming, Pak? Begini Penjelasan Psikolog
Apa minus bisa sembuh?
Memiliki kelainan refraksi bukan berati mata kita sedang sakit tetapi membutuhkan alat bantu agar dapat melihat dengan jelas.
Alat bantu yang digunakan adalah kaca mata dan lensa kontak.
Untuk gangguan vision syndrome ini terdapat rumus 20-20-20.
Dengan maksud 20 menit melihat layar komputer, 20 detik istirahat, dan 20 meter melihat jarak pemandagan hijau atau keluar ruangan.
Baca juga: Dokter, Apakah Tes PCR Masih Efektif untuk Deteksi Varian Baru Covid-19?
Cara menjaga kesehatan mata dengan cara:
- Membatasi penggunaan gadget
- Memakai kacamata
- Jika bermain gadget jangan berada ditempat yang redup
- Tidak boleh membaca dengan tiduran
- Konsumsi sayuran hijau
- Sering melakukan check ke dokter mata
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Pekanbaru Official, bersama dengan Dr. Rudi Sinaga, Sp.M. Dokter spesialis mata. Selasa (20/9/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)