TRIBUNHEALTH.COM - Herbal termasuk salah satu obat tradisional.
Terdapat 3 macam obat tradisional, ada jamu, herbal berstandar dan fitofarmaka.
Menurut permenkes No. 003 tahun 2010, herbal hanya memiliki 3 fungsi yaitu:
- Promotif; untuk mempromosikan kesehatan.
- Prefentif; untuk mencegah terjadinya penyakit, immuno modilator, membantu pertahanan tubuh secara alamiah.
- Paliatif; untuk meningkatkan kualitas kehidupan pasien yang sudah mengalami kronik.

Baca juga: Benarkah Saya Mengalami Obsessive Compulsive Disorder? Begini Kata Ahli Psikolog
Keterebatasan herbal dikarenakan satu herbal mengandung puluhan zat kimia didalamnya.
Terkadang di dalam puluhan atau ratusan itu terdapat senyawa yang saling menegasikan, atau tidak benar-benar efektif bekerja pada satu reseptor.
Herbal yang terbukti ampuh untuk virus corona belum ada, sekarang masih dilakukan penelitian.
Peneliti masih berusaha mencari antivirus yang berasal daroi tanaman herbal asli Indonesia.
Namun sampai saat ini, uji-uji yang dilakukan masih bersifat generik atau dengan istilah lain masih dalam tatanan simulasi uji in silico menggunakan komputer.

Baca juga: Wajarkah Kebiasaan Melamun atau Maladaptive Daydreaming, Pak? Begini Penjelasan Psikolog
Untuk perkembangan selanjutnya, karena peneliti membutuhkan modeling untuk penyebab corona maka dari itu membutuhkan modeling in vitro dan ivite.
Masih membutuhkan proses untuk menghasilkan anti virus yang efektif dari tanamam.
Untuk menyatakan bahwa temulawak, minyak kayu putih, kunyit atau empon-empon hanya disebut sebagai pencegah terhadap penyakit apapun yang menyerang.
Sama saja dengan makanan yang bergizi, obat herbal menjadi kekebalan atau meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan kondisi tubuh dalam keadaan sehat.
Baca juga: Dok, Apakah Benar jika Orang Awam Beri CPR Malah Berisiko Sebabkan Patah Tulang pada Korban?
Karena virus bekerja menumpang melalui sel inang tubuh manusia.
Ketika tubuh manusia itu kuat atau memiliki kekebalan alamiah yang baik, maka virus tidak akan mampu tinggal lebih lama didalam tubuh manusia.
Mengatakan bahwa jamu atau herbal itu anti virus atau membunuh virus corona, maka itu keliru.
Masih memerlukan proses yang panjang untuk melakukan proses penelitian, menemukan anti virus yang benar-benar membunuh Sarscov-2.
Ini dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur bersama dengan Yusnita Rifai Pd.D Apt. Kamis (11/6/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)