TRIBUNHEALTH.COM - Seringkali seseorang merasakan jantung berdebar saat melakukan aktivitas fisik yang berat.
Misalnya yaitu saat melakukan olahraga.
Keluhan ini biasanya akan mereda dengan sendirinya.
Namun beberapa orang mengkhawatirkan, jantung berdebar mengindikasikan bahwa terjadi masalah pada organ jantung.
Lantas bagaimana kita bisa membedakannya?
Baca juga: Meski Bisa Sebabkan Serangan Jantung, Dokter Tegaskan Olahraga Tak Berbahaya
Baca juga: Penyakit Jantung Koroner Seringkali Jadi Penyebab Kematian Mendadak, Dokter Jelaskan Ciri-cirinya
Baca juga: Dok, Mengapa setelah Beraktivitas Jantung Saya Berdebar Sangat Kencang?
Dikutip TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, dr. Aussie Fitriani Ghaznawie, SpJP, FIHA menjelaskannya.
Dirinya menjelaskan, jantung berdebar disebabkan oleh berbagai faktor.
Salah satunya pada saat olahraga, otot banyak bekerja sehingga membutuhkan oksigen.
Sehingga untuk mengatasi hal tersbeut, jantung harus bekerja lebih kuat, dengan memompa darah lebih banyak.
Alhasil jantung akan mengalami berdebar.
"Itu secara normal, jadi memang saat olahraga, maka dapat meningkatkan kecepatan nadi kita," jelas Fitriana.
Namun bila jantung berdebar tidak disebabkan karena melakukan aktivitas fisik yang berat, perlu diwaspadai.

Terlebih bila jantung berdebar disertai beberapa keluhan.
Seperti:
- Mengalami keringat dingin
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Kemudian pingsan

Kondisi diatas mengindikasi bahwa telah terdapat gangguan konduksi jantung (listrik jantung).
Fitriana menghimbau, bila masyarakat mengalami kondisi demikian, harap segera dibawa ke rumah sakit.
Lebih lanjut, bila mengalami jantung berdebar tanpa ada keluhan tambahan, maka perlu melakukan pemeriksaan.
Salah satu pemeriksaan yang bisa dilakukan yaitu, rekam jantung.
"Jadi dari rekaman jantung itu kita melihat, apakah ada kelainan listrik jantungnya atau tidak," sambungnya.
Namun bila diketahui tidak ada kelainan listrik jantung, maka diindikasikan memiliki hipertiroid.
"Jadi karena hipertiroid, bisa menyebabkan jantung berdebar kencang," tungkas Fitriana.
Baca juga: Dok, Mengapa Penderita Jantung Koroner Disarankan untuk Memasang Ring Jantung?
Baca juga: Dok, Apakah Pembengkakan Jantung dapat Berbahaya dalam Jangka Panjang atau Jangka Pendek?
Baca juga: Selama dalam Keadaan Stabil, Penderita Sakit Jantung dan Diabetes Boleh Mendapat Vaksin Covid-19
Penjelasan dr. Aussie Fitriani Ghaznawie, SpJP, FIHA ini dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur, 27 Agustus 2020.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)