TRIBUNHEALTH.COM - Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari, mengatakan orang yang memiliki penyakit komorbid lebih berisiko jika terpapar virus corona.
Artinya, dampak yang terjadi bisa lebih berat dan berakibat fatal.
Karenanya, orang yang memiliki penyakit bawaan merupakan satu di antara prioritas vaksinasi Covid-19.
Penjelasan itu ia sampaikan ketika menanggapi pertanyaan dari @budianto_anang.
"Selamat pagi dokter. Umur saya 54 tahun. Saya mempunyai riwayat penyakit jantung dan sudah dipasang ring 1. Saya juga mempunyai riwayat diabetes dok. Bolehkah saya divaksin Covid-19?" tanyanya.
"Bapak-bapak dengan komorbid ini justru yang harus mendapat vaksinasi," paparnya dikutip TribunHealth.com dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Herpes Zoster Ternyata Masih Tekait dengan Cacar Air, Bisa Diantisipasi dengan Vaksinasi
Baca juga: Apakah Orang dengan Riwayat Alergi Boleh Ikut Vaksin Covid-19? Berikut Ulasan Juru Bicara Vaksin

"Vaksinasi itu diberikan sebagai tindakan pencegahan. Untuk itu diberikan pada orang sehat," lanjutnya.
Untuk kasus penanya, perlu dipastikan lebih dulu kondisi tubuh dalam keadaan keadaan terkendali dan sehat.
Karenanya, penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter.
"Untuk memastikan kejadian diabetes militus pada bapak terkendali."
"Kalaupun pernah dipasang ring, berarti saat ini hanya minum obat tertantu sebagai tindakan pencegahan."
Ketika semuanya dalam keadaan stabil, maka tidak menjadi masalah untuk divaksin.

Baca juga: Pakar Imunisasi Imbau Masyarakat Jujur Soal Kondisi Kesehatan Sebelum Divaksin
Baca juga: Memahami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi yang Dikaitkan dengan Vaksin AstraZenecea
Prof Hindra menyebut, secara umum obat yang dikonsumsi selama proses vaksinasi tidak akan menjadi masalah.
"Namun barangkali ada obat-obatan tertentu (yang berpengaruh)."
"Nah untuk itu yang dapat menentukannya adalah dokter yang memberikannya," tambahnya.
"Jadi kita pastikan pada dokter yang memberikan, dok saya mau divaksin, apakah konsumsi obat ini harus saya hentikan?" katanya mencontohkan.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)