TRIBUNHEALTH.COM - Salah satu penyakit mata yang sering dialami pada anak-anak adalah mata malas.
Namun juga memungkinkan penyakit ini terjadi pada orang dewasa.
Mata malas dalam istilah medis disebut juga dengan Amblyopia merupakan gangguan pada penglihatan sebelah mata, dikarenakan otak dan mata tidak terhubung dengan baik.
Akibat mengalami mata malas maka penglihatan akan menurun.

Baca juga: Mengapa saat Makan Gigi Terasa Ngilu, Dok?
Gangguan dari mata malas mengakibatkan hasil dari penglihatan kedua mata akan berbeda.
Efeknya, otak akan menerjemahkan gambar dari penglihatan yang baik dan mengabaikan penglihatan dari mata yang mengalami gangguan..
Pada umumnya, mata malas terjadi sejak lahir hingga usia 7 tahun.
Perkembangan penglihatan dimulai semenjak kelahiran.
Mata malas bisa terjadi pada usia 0-3 bulan.

Baca juga: Benarkah Stres Dapat Memengaruhi Aktivitas Lain dan Daya Tahan Tubuh? Simak Ulasan Psikolog
Ketika bayi tidak mendapatkan perkembangan stimulus dengan baik.
Namun pada kasus langka, penyakit mata malas bisa menyerang kedua mata.
Penyebab mata malas:
- Mata juling (Strabismus)
- Gangguan refraksi
- Katarak pada anak
- Luka pada kornea mata
- Kelopak mata yang terluka

Baca juga: Tips untuk Mengatasi Trauma Anak Akibat Kekerasan, Psikolog: Imbangi dengan Kasih Sayang
Kondisi ini biasanya diturunkan secara genetik.
Penyebab lainnya dikarenakan adanya perbedaan refraksi pada kedua mata, sehingga mata yang tidak mengalami mata malas akan melihat lebih jelas.
Contoh dari gangguan refraksi mata adalah:
- Rabun jauh
- Rabun dekat
- Astigmatisme atau silinder
Baca juga: Apa Saja Asupan Gizi yang Diperlukan Anak Usia Sekolah? Berikut Penjelasan Ahli Gizi
Penggunaan gadget terus menerus tidak menyebabkan mata malas.
Namun jika sudah memiliki mata malas dan sering terpapar radiasi gadget maka akan memperburuk mata malas.
Hal yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya mata malas adalah memeriksakan diri ke dokter mata.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan Dr. Helda Puspitasari, Sp.M. Dokter spesialis mata. Selasa (8/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)