TRIBUNHEALTH.COM - Skoliosis atau kelainan pada tulang bagian belakang tubuh kita kerap tidak disadari.
Skoliosis atau kelainan pertumbuhan yang terjadi pada tulang bagian belakang, biasanya kerap disadari ketika sudah dewasa.
Hal ini disebabkan karena pada umumnya skoliosis tidak terlihat jelas ketika masih dalam masa pertumbuhan.
Hal ini menuntut orang tua untuk memperhatikan buah hatinya dengan cermat untuk menghindari semakin buruknya pertumbuhan tulang belakang pada anak.
Dilansir TribunHealth.com, dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat, Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi, dr. Charles Siagian menjelaskan penyebab terjadinya skoliosis.
"Skoliosis penyakit yang sering terjadi di masyarakat. Kadang masyarakat datang dengan keluhan nyeri punggung disertai dengan tulang bengkok," terang dr. Charles.
"Memang skoliosis ini penyakit yang agak menyeramkan di mata masyarakat," lanjutnya.
Baca juga: Kenali Gejala Skoliosis Sejak Dini, Simak Penjelasan dr. Charles Siagian
Baca juga: Ciri-ciri Skoliosis pada Anak yang Perlu Diwaspadai, Perhatikan Ketinggian Kedua Pinggul
Skoliosis sebenarnya adalah kelainan tulang belakang dengan tiga dimensi.
Hal ini bukan hanya bengkok ke samping, namun tulangnya juga berputar.
dr. Charles menjelaskan bahwa skoliosis secara garis besar dibagi berdasarkan usia, yaitu:
- Skoliosis dari bawaan lahir
- Skoliosis ketika masa pertumbuhan
- Skoliosis yang terjadi pada remaja
Skoliosis bisa terjadi kepada siapa saja, namun sering terjadi pada wanita dan banyak terjadi pada usia sekolah dasar.
Baca juga: Skoliosis Lebih Berisiko Terjadi pada Wanita, Begini Penjelasan Dokter
Beberapa penyebab terjadinya skoliosis pada seseorang adalah sebagai berikut:
1. Faktor genetik atau keturunan
Skoliosis bisa terjadi karena faktor genetik atau faktor keturunan.
Misalnya orang tua memiliki penyakit skoliosis, penyakit tersebut dapat menurun ke anaknya kelak.
"Jadi kalau memang ada orang tua yang memiliki skoliosis, orang tua harus lebih aware terhadap anaknya saat diusia pertumbuhan," ungkap dr. Charles.
2. Penyakit yang mengenai saraf
Penyebab lainnya adalah adanya penyakit di dalam tubuh yang mengenai saraf.
"Pada kondisi seperti ini, dapat menyebabkan otot mengalami perbedaan, sehingga terjadinya tulang bengkok," terang dr. Charles.
Baca juga: Deteksi Dini Skoliosis atau Gangguan Tulang Belakang dan Cara Penanganannya
3. Idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya
"Penyebab yang paling sering terjadi adalah idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya," jelas dr. Charles.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi, dr. Charles Siagian dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat pada 31 Maret 2021.
Baca juga: drg. Citra Paramita Jelaskan Mengenai Gigi Edge to Edge, Simak Ulasan Berikut
Baca juga: Hemofilia Bisa Terjadi karena Adanya Faktor Keturunan, Berikut Penjelaskan Dokter
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)